[W] 28. Anger

53 11 2
                                    

"Loh, gantengnya Bunda mau kemana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh, gantengnya Bunda mau kemana?"

Aku baru saja mengambil sepatu dari rak ketika wanita berlegging ketat yang alisnya tajam menukik sudah berdiri di depan gerbang. Di sebelahnya ada anak laki-laki berkaos hitam dengan tulisan Blessthefall memasukkan motor ke dalam rumah.

Harusnya tadi aku pergi lebih cepat.

"Mau ke..."

"Kemana?" Bunda duduk di kursi yang ada di teras, kemudian mencopot sepatu senamnya.

Semenjak aku kecelakaan motor malam-malam, Bunda jadi overprotektif parah. Aku tidak hanya dilarang naik motor, tapi juga dilarang keluar malam. Padahal kan aku laki-laki.

Masa kemarin waktu futsal, jam 5 sore Bunda sudah menyuruh pulang.

JAM. LIMA. SORE.

Jeje saja yang anak mami jam malamnya pukul 20.00 asalkan mengabari, masa aku jam 17.00 sudah dicari-cari Bunda.

"Wildan, kalau Bunda nanya dijawab."

"Ke itu.."

"Kemana?"

"Rumah temen."

"Temen yang mana?"

"Jeje."

"Kok sore-sore gini? Gak tadi siang aja mainnya?"

"Ya kan mau tahun baruan ntar malem."

"Hah?! Tahun baruan?"

"Iya."

Wanita paruh baya yang rambutnya dikuncir kuda itu lantas menghela nafas, "Wildan, kan Bunda udah bilang, Bunda gak ngijinin kamu keluar malem—"

"Tapi kita udah janjian. Jeka juga udah nangkepin ikan di kolam papinya buat dibakar ntar malem."

"Yaudah, bilang ke mereka kamu gak bisa ikut dulu. Gak sepenting itu juga kan ngerayain tahun baru? Kalau cuma mau kumpul kan bisa pas siang-siang."

Gak sepenting itu?!

Aku menghela nafas kasar, "KAKAK AJA BOLEH KELUAR MALEM WAKTU TAHUN BARU, KENAPA AKU GAK BOLEH???"

"Wi—"

"KENAPA CUMA AKU YANG GAK BOLEH KELUAR MALEM?!! KENAPA CUMA AKU YANG DILARANG-LARANG???"

Bunda terdiam.

"KENAPA BUNDA???"

"JAWABANNYA KARENA...!!!!" Kakakku keluar dari garasi dan menyahut, kemudian dengan santainya mencimit kedua pipiku sambil dimain-mainkan seperti adonan kue, "...kamu masih kecil. Nyunyunyunyunyu~"

Aku langsung menyepakkan sepatu Vans Old Skool milikku—yang sedari tadi sudah kupegang—ke wajahnya secara bertubi-tubi.

Bunda lalu memisahkan kami berdua dan menarik Kakak masuk rumah, kemudian mereka berdua terlihat seperti bisik-bisik. Setelah itu Kakak masuk kamar, sementara Bunda berjalan keluar.

8th Grade [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang