Chapter 2

244 115 33
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa

❍❍❍


Pagi yang sejuk dan cerah, Rifki bangun terlebih dahulu dari pada kedua temannya. Rifki memutuskan untuk membersihkan kekacauan yang sudah dibuat oleh teman-temannya, setelah dirasa setiap sudut rumah sudah bersih Rifki memutuskan untuk membersihkan badannya, ntah mengapa hari ini moodnya bagus tidak seperti hari-hari sebelumnya.

Rifki sudah menyelesaikan semua yang perlu ia bersihkan, Rifki memutuskan untuk membangunkan kedua temannya itu.

“Cak, Gil, bangun udah pagi ini” ucap Rifki sembari menggoyang-goyangkan badan kedua temannya

“Woy bangun, ga ngampus lo pada?!” ucap Rifki sedikit berteriak

“Hoammm. Apaan si Ki masih pagi gini” sahut Gilang yang masih setia memejamkan matanya

“Lo ga kuliah? Tidur mulu heran” ucap Rifki sebal tetapi tetap saja, kedua temannya ini tidak mau bangun dan hanya memindah posisi tidurnya saja

“Ya gue tau kalo hari ini matkul pertama kosong, cuma lo berdua bangun pagi kek elah kebo banget” gerutu Rifki

Rifki berjalan kearah kamar mandi dan diambilnya gayung dan air itu.

“Nih dua kebo kalo ngga dicipratin ga bangun” ucap Rifki lalu berjalan menuju kamarnya

Tanpa aba-aba Rifki langsung menyipratkan air yang ada di gayung ke wajah Cakra dan Gilang.

“Woy woy, ujan ujan!!” ucap Gilang yang kaget karena terkena cipratan air dari Rifki

“Ujan ujan pantat lo bisulan ujan, bangun ga lo bedua?! BANGUN!” teriak Rifki

“Set dah galak amat, iya-iya bangun ini gue” ucap Gilang

Setelah Gilang terbangun dari tidurnya, Gilang langsung berlari menuju kamar mandi. Sedangkan Cakra? Cakra masih setia dengan tidurnya, Rifki yang kesal karena satu temannya ini tidak bangun-bangun, Rifki langsung menarik tangan Cakra.

“Heh heh, apa-apaan nih kok gue berasa melayang?” tanya Cakra yang masih menutup matanya

Rifki yang sudah lelah dengan satu temannya ini langsung menarik tangannya dan mendudukkan Cakra, setelah Cakra di dudukan Rifki langsung mengambil air yang tadi dan mencipratkan ke wajah Cakra.

“WOY RIF RIF BANJIR RIF!! RUMAH LO BANJIRR!!” teriak Cakra yang langsung terbangun

“Bangun lo, cepet mandi sana!” perintah Rifki kepada Cakra

“RUMAH LO BANJIR RIF!!! BISA-BISANYA LO NYURUH GUE MANDI?!” ucap Cakra teriak

“Banjir-banjir, noh iler lo yang banjir. Udah ah gila gue lama-lama deket lo cepet mandi” ucap Rifki dan langsung di angguki oleh Cakra

•••

Setelah ketiga mahasiswa tersebut sudah siap dan rapi, mereka bertiga makan, makanan yang di masak oleh Rifki. Seusainya mereka makan, mereka memutuskan untuk pergi ke kampus untuk mengurus program yang dibuat oleh kampusnya.

Sesampainya mereka di depan gedung tempat mereka akan membahas jelajah alamnya, mereka bertiga Cakra, Gilang, dan  Rifki langsung masuk kedalam gedung tersebut dan yang pasti sudah ada beberapa mahasiswa lain.

Rapat untuk membahas jelajah alamnya pun sudah dimulai, setiap anggota memberikan opini agar mempermudah jalannya rapat tersebut.

Seusainya rapat pembahasan alam selesai. Cakra, Gilang, dan Rifki memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya ke coffe shop yang ada di dekat kampusnya.

“Hari ini gue yang bayar, mumpung baru cair ni duit” ucap Gilang

“Widih ada yang banyak duit nih Cak” ucap Rifki lalu menyenggol lengan Cakra

“Boleh kali ye yang mahalan dikit” goda Cakra

“Yee lo pesen mah pesen aja, cuma ya tau diri juga kali” jawab Gilang

“Ya kali aja boleh lebih Gil” ucap Cakra

“Yaudah pesen apaan? Biar gue yang pesenin” tanya Gilang

“Gue americano” balas Rifki

“Kalo gue caramel machiato aja” sambung Cakra

“Yaudah bentar” ucap Gilang lalu pergi untuk memesan

Setelah 20 menit Gilang menunggu pesanan kopinya, Gilang langsung kembali ke tempat duduk dan pastinya dengan membawa kopi pesanan temannya dan kopi pesanannya sendiri.

Setelah sampai di tempat duduk, Gilang langsung memberikan pesanan kopi yang tadi sudah dipesan oleh Rifki dan Cakra.

“Eh jadinya gimana?” tanya Gilang membuka suara

“Apanya? Ke Gunungnya?” tebak Cakra

“Iya, gimana Rif?” tanya Gilang lagi

“Belum pasti bakal ke gunung mana, tapi denger-denger mau ke Gunung Rinjani?” jawab Rifki

“Jarak tempuhnya lumayan dari sini ke sana” lanjut Rifki dan di balas anggukan oleh kedua temannya

Setelah selesai mereka berbincang dan menghabiskan kopinya, mereka memutuskan untuk pulang kerumah Rifki.

“Ki, kita nginep dua hari lagi ya?” ucap Gilang yang sedang menaik turunkan alisnya

“Suka-suka lo berdua, mau lama juga gapapa” balas Rifki lalu menjalankan motornya meninggalkan kedua temannya di belakang

“Wih nambah tiga hari lagi” ucap Cakra

“Makan enak + gratis, rejeki anak sholeh” lanjut Gilang

Hola guyss makasi banget yang udah baca, jangan lupa tinggalin jejak ya biar aku lebih semangat lagi nulisnya.
See u di next chapter yaaa

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Where stories live. Discover now