Chapter 41

19 12 0
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa
❍❍❍

Sore ini pukul empat, Rifki sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah Pamela. Setelah selesai bersiap-siap, Rifki mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Rifki menelepon Pamela. Cukup lama Rifki menunggu Pamela mengangkat teleponnya, hingga terdengar sapaan Pamela dari seberang sana. Suara serak dan halus itu, terdengar seperti suara seorang bangun tidur.

“Halo Ki? Kenapaa? Tumben banget, biasanya chat.”

“Hai Mel. Kamu lagi tidur ya? Maaf ya ganggu.”

“Enggak. Aku baru aja bangun. Kenapa nih? Tumben.”

“Sore ini free ga Mel? Aku mau ajak kamu keluar.”

Free kok. Mau kemana?”

“Malem mingguan. Nanti biar aku yang minta ijin ke mama kamu. Aku berangkat sekarang ke rumah kamu ya?”

“Loh aku belum siap-siap Ki.”

“Ngga pa-pa, biar aku tunggu.”

“Oke deh, ketemu nanti di rumah ya!”

“Oke, see you Mel.”

Sambungan telepon dimatikan. Rifki segera menyemprotkan parfum pada lengan, bagian belakang telinga, tengkuk, dan bajunya. Rifki menuruni tangga dan mengambil kunci mobil yang berada di gantungan kunci. Rifki menjalankan mobilnya menuju rumah Pamela dengan kecepatan sedang. Sore ini, jalanan cukup ramai. Mungkin efek banyak yang keluar untuk malam minggu juga.

Setibanya Rifki di depan rumah Pamela. Rifki memarkirkan mobilnya di sisi kiri rumah Pamela, Rifki masuk ke area pekarangan rumah Pamela. Rifki mengetuk pintu rumah Pamela, saat pintu di buka terlihat seorang wanita paruh baya di depan Rifki.

“Sore tante. Pamelanya ada?” tanya Rifki sopan.

“Ada. Kamu siapanya Pamela ya kalau boleh tau?”

“Saya temannya Pamela tante.”

“Ya sudah, kamu tunggu Pamela di dalam ya.”

Rifki masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa yang berada di dalam ruang tamu itu.

“Tante buatkan minum dulu ya? Sekalian manggil Pamela.”

“Nggak usah repot-repot tante, saya cuma mau jemput Pamela aja, mau keluar tante.”

“Oh begitu. Kalian kenal di mana ya? Tante jarang sekali lihat wajah kamu.”

“Sebelumnya nama saya Rifki tante. Saya kenal Pamela waktu saya naik gunung Rinjani, waktu itu saya nggak sengaja lihat Pamela jadi saya kenalan sama Pamela. Sekalian saya juga mau ajak Pamela keluar tante.”

“Oh begitu. Berarti baru kenal dong. Nanti jangan pulang kemalaman ya nak Rifki? Takut Pamelanya kenapa-napa.”

“Siap tante! Pamela kalau sama saya pasti aman.”

“Ya sudah, tante panggilkan Pamela dulu ya.”

Rifki menganggukkan kepalanya. Rifki menunggu Pamela dengan sesekali melihat jam yang berada di lengan kirinya itu. Tak lama dari itu, terlihat Pamela yang baru saja keluar dan menggunakan celana berwarna hitam dan kemeja berwarna putih yang terlihat cantik dan wangi tubuh Pamela yang menguar saat Pamela berada di dekat Rifki.

Rifki seakan terhipnotis dengan adanya Pamela, Rifki memandang Pamela dengan lekat saat Pamela duduk di sebelahnya. Rifki tersadar saat Pamela melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Rifki dan terdengar suara yang memanggil-manggil namanya.

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt