Chapter 13

75 71 8
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa

❍❍❍

 
Sore ini sekitar pukul 16.45 Rifki  memutuskan untuk mendahului Cakra dan Gilang menata persiapan mereka esok hari untuk naik gunung. Sebenarnya besok mereka masih harus menuju ke pelabuhan dan barulah mereka ke Lombok dengan naik kapal.

Cakra yang baru saja selesai mandi dan Gilang yang baru saja selesai makan pun langsung di sambut oleh pertanyaan dari Rifki.

“Ga nata pakaian sama alat-alat naik gunung lo pada?” tanya Rifki

“Yaelah Ki, santai aja kali” balas Gilang lalu duduk di sofa sebelah Rifki

“Oh iya! Gue belum nata lagi, habis gue pake baju dah” ucap Cakra

“Lagian kenapa ga sekalian di kamar mandi aja si Cak?” tanya Gilang

“Lupa, udah gerah. Jadi langsung aja” jawab Cakra

Rifki hanya mendengarkan ucapan kedua temannya dengan tangan dan mata yang masih terfokus kepada tas-tas yang ada di depannya.

Sekitar 30 menit Rifki baru selesai menata pakaian, makanan ringan, makanan berat, dan alat-alat untuk naik gunung. Kali ini cukup banyak yang Rifki bawa di koper dan tas pakaiannya, karena tidak mungkin jika hanya naik gunung lalu langsung pulang, pasti mereka akan lebih lama lagi di Lombok.

Setelah Rifki menata semua barang-barangnya kini Rifki memilih untuk menonton film dan memakan snack yang ada pada kulkas Gilang.

“Makanya nata sama gue, enak lo pada tinggal duduk aja sambil nyemil” ucap Rifki dengan nada bercanda, lalu memakan snack dengan gaya mengejek kedua temannya itu

“Muka lo ngeselin banget Ki sumpah” ucap Cakra

“Iya anjing. Pengen gue gampar” sambung Gilang

“Lanjutin dulu itu, ga selesai-selesai ntar hahaha” ucap Rifki mengejek

“Wah anjing lo Ki, liat aja lo ntar” ucap Gilang lalu menyipitkan matanya menunjukkan tatapan permusuhan

“We santai dong santai. Sini dah gue bantu, mumpung lagi niat” ucap Rifki lalu duduk di bawah dan membantu kedua temannya

Setelah sekitar 40 menit menata akhirnya pun selesai. Dan selesai pun sekitar pukul 18.45, mereka bertiga langsung duduk di atas sofa dan menghembuskan nafas lelah.

“Cape juga nata begitu” ucap Cakra

“Iya anjir. Gue pikir gabakal secape itu” balas Gilang

“Ya karena kali ini bawaan kita buat naik gunung lebih banyak, ga kaya tahun lalu” jelas Rifki

“Iya juga. Pasti pada jalan-jalan dulu itu mereka, percaya gue” ucap Cakra

“Yaudah, gimana kalo kita lanjutin film tadi yang sempet ke pause?” tanya Rifki

“Nah boleh tuh” balas Gilang

Mereka menonton film tersebut sangat fokus dan tidak menyadari bahwa jam makan malam mereka telah terlewat, mungkin karena terlalu seru dan bagusnya film tersebut sehingga mereka lupa dengan jam makan malam mereka.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 tapi tetap saja mereka masih fokus dengan film dan snack yang tadi mereka ambil di kulkas. Hingga pada saat Rifki mengubah posisi duduknya dengan tidak sengaja ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 20.40.

“WOE GA LAPER LO PADA?!” tanya Rifki heboh

“Ngga. Emang napa?” tanya Gilang

“Udah lewat jam makan malam kita ego” balas Rifki

“Sans aja kali Ki. Kita udah nyemil, gue yakin ga laper dah” ucap Cakra

“Iya juga. Yaudahlah gue mau tidur besok berangkat pagi ke kampus” ucap Rifki lalu mengambil laptopnya

“Lah Ki? Belum selesai gila nontonnya” protes Gilang

“Besok berangkat pagi ke kampus. Tidur! Biar ga kesiangan” ucap Rifki lalu masuk ke kamarnya dan di ikuti oleh Cakra

 
Hola guyss makasi banget yang udah baca, jangan lupa tinggalin jejak ya biar aku lebih semangat lagi nulisnya.
See u di next chapter yaaa

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt