Chapter 32

51 57 4
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa
❍❍❍

Perjalanan anggota dan inti mapala menempuh jarak waktu 7 hari. Setibanya para anggota dan inti mapala di kampus, mereka saling berpamitan satu sama lain dan mengucapkan terimakasih atas kerja samanya selama di Lombok.

Rifki saat ini bertugas untuk mengantarkan Cakra dan Gilang kembali ke rumah masing-masing. Rifki, Cakra, dan Gilang kembali masuk kedalam mobil ketika semua urusan bersama teman-temannya selesai.

“Lo berdua balik ke rumah masing-masing atau ke rumah salah satu di antara kalian berdua?” tanya Rifki

“Ke rumah Cakra aja, kan motor gue ada di sana Ki” balas Gilang

Mendengar balasan dari Gilang, Rifki segera menancapkan gas dan menjalankan mobilnya menuju rumah Cakra.

Setelah 30 menit perjalanan menuju rumah Cakra, mereka bertiga sampai dan segera turun dari dalam mobil. Rifki membantu Cakra dan Gilang menurunkan koper dan barang-barang yang mereka bawa.

“Udah semua ini Ki” ujar Gilang

“Oke, gue pamit ya” ujar Rifki berpamitan ke dua orang temannya dan bersalaman ala cowo

Rifki segera masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya menuju kerumahnya.

Setibanya Rifki di depan gerbang rumahnya, pak Ucup langsung membukakan gerbang dan tersenyum kepada Rifki, Rifki membalas senyuman pak Ucup dan mengucap terimakasih. Rifki memarkirkan mobilnya di garasi yang sudah di sediakan. Setelah ia memarkirkan mobilnya, Rifki turun dari mobil dan mengeluarkan koper, tas ransel, carrier-nya, dan kardus oleh-oleh.

Rifki masuk kedalam rumah yang ternyata di ruang tengah sudah ada ibu Rifki yang sudah menunggunya sedari tadi. Rifki meninggalkan barang-barang yang ia bawa begitu melihat ibunya, Rifki segera mendekati ibunya dan memeluk dengan erat, pelukan tersebut di balas oleh ibunya sembari mengelus kepala Rifki.

“Mama pulang kapan?” tanya Rifki yang masih setia memeluk ibunya

“Sudah dua hari yang lalu nak. Kamu gimana kabarnya? Mama kangen sama kamu, maaf ya mama sama papa jarang pulang” balas ibu Rifki

“Kabar Iky baik ma. Iky juga kangen sama mama, udah lama ga peluk mama kaya gini” ujar Rifki

Ibu Rifki melepas pelukan Rifki dan mencium dahi Rifki.

“Kamu masuk kamar buat bersih-bersih ya? Nanti selesai bersih-bersih kamu turun buat makan, mama sudah masukin makanan kesukaan kamu” ujar ibu Rifki

“Oke ma. Rifki juga mau banyak cerita ke mama” balas Rifki

Rifki mengambil barang-barang yang ia bawa dan menaiki tangga yang menghubungkan ke kamarnya.

Setibanya Rifki di kamar, Rifki langsung menaruh barang-barangnya di sebelah kotak tempat baju kotor. Sebelum Rifki benar-benar membersihkan dirinya, Rifki membuka kopernya dan memisahkan mana baju bersih dan baju kotor. Rifki memasukkan baju kotor kedalam tempat baju kotor.

“Banyak juga, gue kira cuma dikit” gumam Rifki

Setelah memisahkan baju kotor, Rifki segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Setelah Rifki selesai dengan urusan membersihkan badannya, Rifki turun dengan membawa tempat baju kotor. Rifki masuk kedalam ruangan laundry dan memasukkan baju-baju kotornya kedalam mesin cuci.

Rifki sudah berada di dapur dan mengambil masakan ibunya yang tadi sudah di katakan.

Rifki duduk di meja makan yang berada di dapur. Rifki mulai memakan masakan ibunya, dan tanpa di sadari ibu Rifki sudah duduk di sebelah Rifki sambil memperhatikan anak satu-satunya ini sedang memakan dengan nikmatnya.

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Where stories live. Discover now