Chapter 12

86 75 12
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa

❍❍❍


Pukul 10.00 mereka sudah bersiap-siap untuk masuk ke mobil Rifki. Siang ini mereka akan mengambil perlengkapan gunung mereka, karena besok mereka sudah harus mengikuti kegiatan Jelajah Alam yang sudah direncanakan beberapa minggu yang lalu, oleh para pengurus.

“Lo ikut ga Gil?!!” teriak Cakra dari halaman rumah Gilang

“Iya ikut, bentar lagi pake jaket!!!” jawab Gilang tidak kalah keras dari suara Cakra

Rifki yang sedari 3 menit yang lalu memansakan mesin mobilnya pun masuk kembali kedalam rumah Gilang untuk menyuruh Gilang sedikit cepat.

“Cepet napa Gil!” ujar Rifki

“Iya elah, ini udah” balas Gilang

Setelah dirasa mereka semua sudah siap dan tidak ada yang tertinggal, mereka langsung saja menuju rumah Cakra.

Sekitar 25 menit diperjalanan Rifki, Cakra, dan Gilang telah tiba di depan rumah Cakra. Seorang satpam yang menjaga rumah Cakra pun dengan segera nembukakan gerbang rumah Cakra.

“Makasi pak Udin” ucap Rifki dengan senyum ramah

“Sama-sama mas Rifki” balas pak Udin dengan ramah

Mereka bertiga dengan segera turun dari mobil Rifki dan masuk kedalam rumah Cakra. Cakra langsung naik keatas untuk menuju kamarnya dan diikuti kedua temannya tersebut, Rifki dan Gilang membantu Cakra untuk membawa barang-barang apa saja yang akan Cakra bawa untuk naik gunung.

Rifki dengan segera membuka bagasi mobilnya, agar dapat dengan cepat Cakra dan Gilang memasukkan barang-barang Cakra.

“Ada lagi Cak?” tanya Rifki

“Gaada ini doang, buat makanan yang bakal dibawa nanti bisa ke super market buat beli. Nanti mampir bentar ya Ki?” tanya Cakra

“Iya gampang itu, gue juga bakal beli kali Cak” balas Rifki

“Yaudah, lanjut kerumah gue berarti” lanjut Rifki dan dibalas anggukan oleh kedua temannya

Mereka bertiga langsung masuk kedalam mobil Rifki. Tetapi sebelum Rifki menjalankan mobilnya terdengar suara teriakan dari arah rumah Cakra, ternyata teriakan tersebut adalah suara bi Indah.

“DEN! DEN CAKRA!!” teriak bi Indah

“Eh Cak, lo dipanggil sama bi Indah noh” ucap Rifki

Dengan segera Cakra turun dari mobil dan mendekati bi Indah.

“Ada apa bi?” tanya Cakra

“Ini den, tadi bibi sempet bikin aden roti brownies kesukaan aden. Rotinya bertahan sampai 4 hari ya den, jadi masih bisa dibawa buat naik gunung” jawab bi Indah

“Makasi banget ya bi, ini pasti enak karena bibi yang bikin. Bakal Cakra bawa naik ke gunung ya bi” ujar Cakra dengan senyum senang

“Iya den, bibi bikinin lebih banyak biar bisa dibagi-bagi sama temen aden” ucap bi Indah

“Siap bi, bakal Cakra makan sama temen-temen bi” balas Cakra

“Yaudah, aden hati-hati ya. Bibi doain biar aden selamat naik gunung dan turun gunungnya” ucap bi Indah

“Makasi ya bi. Yaudah Cakra lanjut dulu” pamit Cakra dan dibalas anggukan oleh bi Indah

Cakra berlari sedikit cepat kearah mobil Rifki. Sesampainya Cakra di depan mobil Rifki, Cakra langsung masuk kedalam mobil Rifki dan pastinya disambut oleh banyak pertanyaan oleh kedua temannya itu.

“Widih apaan tuh Cak?” tanya Rifki sembari menjalankan mobilnya

“Roti Brownies buatan bibi” jawab Cakra

“Enak tuh, bolehlah coba dikit” celetuk Gilang

“Boleh, ambil aja. Tapi jangan banyak-banyak, bibi bikin buat gue” balas Cakra sembari membuka tempat makan yang berisikan roti tersebut

Gilang mengambil dua potong roti brownies Cakra, dan diberikannya satu potong kepada Rifki. Gilang dan Rifki memakan roti brownies buatan bi Indah dan betul saja reaksi mereka berdua sama dengan reaksi pertama kali Cakra memakan roti brownies buatan bi Indah.

“WAH GILA ENAK BANGET INI!” ucap Gilang keras dengan mata terbelalak

“Tuhkan, udah gue duga” balas Cakra

“Iya anjir, wah gila enak banget ini brownies” ucap Rifki

“Iyalah, bi Indah gitu loh” balas Cakra

•••

Sesampainya mereka di super market, Rifki, Cakra, dan Gilang langsung mengambil troli masing-masing. Mereka berpencar untuk mencari makanan ringan yang akan mereka bawa untuk naik gunung.

Sekitar 30 menit mereka berputar-putar di dalam super market tersebut dan mencari apa yang mereka butuhkan. Mereka berkumpul di depan freezer minuman, dan setelah semua berkumpul mereka mengantri untuk membayar.

Setelah semua selesai, satu persatu mereka memasukkan barang-barang belanjaan mereka.

“Udah nih? Gaada lagi?” tanya Rifki

“Gaada Ki, langsung pulang aja” balas Cakra

“Iya, langsung pulang aja. Biar ga kelamaan nata makanan-makanannya” sambung Gilang

“Yaudah, ayo” ajak Rifki dan dibalas anggukan oleh kedua temannya

 
Hola guyss makasi banget yang udah baca, jangan lupa tinggalin jejak ya biar aku lebih semangat lagi nulisnya.
See u di next chapter yaaa

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Where stories live. Discover now