Chapter 34

58 58 4
                                    

Holaa guyss, happy reading yaa
❍❍❍

Pagi ini di kamarnya, Rifki sedang menata barang-barang yang akan ia bawa ke kampus. Setelah menata barang-barang yang akan ia bawa Rifki menyemprotkan parfume di beberapa titik badannya.

Rifki segera turun ke ruang makan untuk bergabung sarapan dengan kedua orang tuanya.

“Pagi ma, pa” sapa Rifki lalu duduk di bangku meja makan sebelah mama

“Pagi nak” sapa kedua orang tua Rifki bersamaan

Rifki mengolesi roti panggang yang sudah disiapkan oleh ibunya dengan selai.

“Kamu kampus jam berapa sampai jam berapa Ki?” tanya papa

“Aku kampus jam 09.15-13.05 pa. Kenapa?” tanya Rifki

“Sore ini ada waktu ngga? Mama sama papa ada niatan ajak kamu jalan-jalan” balas papa

“Kayanya ada deh. Nanti kalau ngga ada Rifki kabari ke papa” ujar Rifki

Rifki mulai memakan sarapannya satu-persatu.

“Sekarang baru jam 07.05 Ki. Kamu mau ngapain sepagi ini di kampus?” tanya mama

“Ga langsung ke kampus ma. Nanti mampir dulu ke rumah Cakra sebentar baru berangkat ke kampus” balas Rifki

Tak lama dari Rifki menjawab pertanyaan ibunya ia sudah menyelesaikan makannya. Rifki berpamitan ke kedua orang tuanya dan segera keluar rumah untuk menuju mobil.

•••

Setibanya Rifki di rumah Cakra, Rifki membantu sedikit tugas milik Cakra yang belum selesai atau lebih tepatnya salah dalam menjawab.

“Ini lo isi pake kalimat terakhir di paragraf ini” ujar Rifki yang sedang menunjukkan kalimat pada lembaran kertas yang sudah di print oleh Cakra semalam.

Cakra melihat jari-jari Rifki yang menunjuk kalimat dan mulai mengetikkan kalimat tersebut di tugasnya. Cakra melihat Rifki yang sedang menutup lembaran-lembaran kertas tersebut-pun terlihat bingung.

“Lah? Emang udah selesai?” tanya Cakra

“Udah-lah. Lo berharap sebanyak apa tugas dari pak Agus?” tanya Rifki

“Gue liat punya Gilang banyak perasaan” balas Cakra

“Ya-kan beda-beda dodol jawaban tiap orang. Ini gue ambil inti dari yang lo bahas aja di itu tugas. Udah cepet lo submit keburu habis waktunya ntar malah lo yang di kasih tugas tambahan” ujar Rifki

Cakra dengan segera men-submit tugasnya dan meletakkan laptop, lembaran kertas yang sudah ia print, alat tulis, dan satu buku ke dalam tasnya.

Rifki mengambil tasnya dan menyangkutkan pada bahu sebelah saja. Cakra mengajak Rifki keluar dari kamarnya dan berjalan menuju mobil Rifki untuk menjemput Gilang.

“Lo telfonin Gilang dong Cak. Biar ga nunggu dia lama-lama ntar” ujar Rifki yang sedang memasang sabuk pengaman

Cakra menganggukan kepalanya dan merogoh saku celananya untuk mengambil handphone-nya. Cakra membuka aplikasi WhatsApp dan mencari kontak Gilang.

Cakra menekan tombol berbentuk telepon itu dan menempelkan handphone-nya pada telinga. Belum ada jawaban dari Gilang, tapi Cakra masih berusaha untuk tetap menelepon. Hingga akhirnya telepon dari Cakra-pun di angkat oleh Gilang.

Gilang : Apaan dah?

Cakra : Gue sama Rifki bentar lagi sampe di depan rumah lo. Ke depan rumah lo deh sekarang Lang

Mahasiswa & Kenangannya (On Going) Where stories live. Discover now