#36

11.3K 1.1K 8
                                    

Sinar mentari pagi yang menerobos masuk menyinari kamar Dean dan Jordan.
Dean menepati Jordan yang masih terlelap memutuskan untuk bangkit secara perlahan.

Terlihat gaun cantik didepan cermin yang berada dikamarnya, mengingat hari ini adalah hari yang sakral bagi Jordan dan Dean.

Dean menghampiri gaun tersebut dan melihatnya secara rinci. Sebenarnya ini terlalu megah, namun Dean tidak berani protes. Karena Jane susah payah memilihkan untuknya.

Tiba-tiba sebuah tangan melingkar dipinggangnya. Membuat Dean sedikit terkejut. Tanpa bertanya siapa, Dean sudah mengetahui bahwa dia adalah Jordan.

Dean mengelus tangan Jordan yang berada dipinggangnya, "Gaunnya cantik, sampaikan terimakasihku pada Jane."

"Gaun itu terlihat cantik jika hanya kau yang mengenakannya, Deana." ucap Jordan sambil mengecup lembut pucuk kepala Dean.

Dean tersenyum, "Berhenti menggodaku, dan pergi mandi Jordan."

"Bersama? Hari ini kita akan menikah Deana."

Jordan mengedipkan matanya, sedangkan Dean menggeleng dengan cepat.

"Kita baru akan menikah dan itu artinya belum, mengerti? Simpan saja pikiran kotor mu."

Lalu Dean pergi meninggalkan Jordan yang sedang tertawa kecil dibuatnya.

Jordan menatap punggung Dean yang kini perlahan menghilang dari pandangannya. Tanpa senyum yang menghilang diwajahnya, Jordan merasa hari ini adalah hari paling bahagia sepanjang hidupnya.

Setelah menemukan belahan jiwanya, Jordan berjanji tidak akan membuat Dean terluka sedikit pun. Bahkan Jordan tidak sanggup membayangkan bagaimana jika Dean pergi meninggalkannya.

Jordan pergi keluar untuk mengurus beberapa hal, dan memastikan keamanan yang ketat untuk hari ini. Karena akan ada banyak tamu dari berbagai jenis bangsa. Jordan tidak akan memaafkan siapapun yang mengacaukan harinya.

Sebelum itu Jordan menyuruh parah omega untuk membantu Dean dengan sebaik mungkin.
Sedangkan Jordan harus memastikan semua yang berada dikawasannya agar tetap berjalan dengan lancar.

Bahkan Jordan memerintahkan untuk langsung mengeksekusi beberapa tahanan yang menurut Jordan bisa mengancam keamananya.

Dan mengurus beberapa hal yang urgen dari rakyatnya. Meskipun hari ini adalah hari yang sangat penting baginya, namun tanggung jawab tidak akan pernah luput dari pundaknya.

Setelah semua selesai dan menurut Jordan tidak ada lagi yang harus diselesaikan. Jordan pergi menuju ruangan yang sudah disiapkan untuknya.

Para omega juga membantu Jordan mengenakan pakaiannya. Pakaian yang Jordan kenakan merupakan jas putih dengan jubah berbulunya, tidak lupa dengan mahkota dikepalanya.

Dengan tatapan yang mengintimidasi, dengan gagah Jordan berjalan menuju altar dimana tempatnya akan mengucapkan janji suci berasama Dean.

Semua tamu undangan tersenyum begitu Jordan masuk ke dalam ruangan, sedangkan Jordan tidak mengacuhkan hal itu.

Menunggu kehadiran pengantinnya beberapa saat di altar pernikahan terasa waktu berjalan sangat lama.

Sampai suatu ketika pintu dibuka dan menghadirkan Dean diujung sana, dengan gaun cantik yang ia kenakan.

Jordan tersenyum lembut saat pandangan mata mereka bertemu. Gaun putih, dengan bunga ia pegang, wanitanya memang sangat cantik.

Dean berjalan dengan anggun menghampiri Jordan. Ketika sampai dan mereka berhadapan, keduanya menampilkan senyum terbaik selama hidupnya.

Janji suci mereka ucapkan, dan cincin yang mereka sematkan. Resmi sudah mereka menjadi sepasang suami istri.

Suasana ricuh dengan tepukan tangan dan sorak gembira dari mereka yang menghadiri acara sakral tersebut.

"Akhirnya! Salah satu impianku terwijud untuk melihat si manusia kaku itu menikah!" Seru Jane dengan sangat gembira.

"Ya, sekarang giliran kau yang akan sibuk mencari pasangan, haha." Zico yang berada disebelah Jane tertawa kecil.

Jane memutar bola matanya dengan malas, "Jangan patah hati ketika nanti aku menemukan mate-ku ya." Jane tersenyum miring.

Zico mengangkat bahu acuh, "Aku tidak peduli."

Lalu pergi meninggalkan Jane dan menemui Jordan untuk mengucapkan selamat kepada sahabatnya.

Sebagai raja vampir sekaligus seorang sahabat, Zico dipersilahkan untuk sebagai orang pertama yang mengucapkan selamat kepada Jordan dan Dean.

Zico mengulurkan tangannya untuk berjabat dan Jordan membalas jabatan tangan itu kemudian memeluknya.

"Darah wanita mu harum juga." Bisik Zico.

Jordan menyeringai, "Kau ingin mati ku koyak atau dengan siksaan? Sialan." Jordan berbisik secara perlahan agar Dean tidak dapat mendengarnya.

Sedangkan Dean hanya tersenyum polos menatap Jordan dan Zico yang tengah berpelukan layaknya laki-laki bertukar sapa.

Zico tertawa kecil. Kemudian teralihkan dengan Dean yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Selamat untuk pernikahan kalian." Kata Zico.

Dean tersenyum, "Ah iya, terimakasih??"

"Zico raja vampir paling tampan." Zico mengedipkan matanya.

Dean mengangguk, "Terimakasih Zico."

"Sebaiknya kau segera pergi sebelum aku mengusirmu." Jordan menatap malas ke arah Zico.

"Tolong beritahu suami mu untuk mempunyai rasa pengertian sedikit." Bisik Zico ke Dean.

Jordan yang masih bisa mendengar hal itu ingin sekali mengusir Zico segera.

"Loh Jordan sangat pengertian, apa lagi yang harus ku ajarkan?" Tanya Dean dengan wajah tidak bersalahnya.

Zico mengangguk pelan, lalu mendekat ke arah telinga Dean dan berbisik, "Sepertinya kau sudah dibodohi oleh seekor anjing."

"Jika kau tidak turun dalam hitungan ke 3 akan ku tendang kau ke alam baka."

#TBC

The WolfWhere stories live. Discover now