(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤)
Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan dan Leon kini sudah berada di kantor Alendro. Keduanya memilih menunggu pria paru bayah itu di ruangan nya saja, karena pada saat masuk tadi ternyata Ayahnya itu sedang ada rapat dengan beberapa kliennya.
"Kau bisa pulang Leon! Biarkan aku disini bersama dengan Ayahku, untuk beberapa jam! Aku akan mengabarimu jika sudah selesai!" kata Nathan yang membuat Leon mengangguk pelan.
"Baik Tuan!" jawab Leon yang kemudian berjalan keluar dari sana, meninggalkan Nathan yang terlihat memejamkan matanya sembari bersandar pada punggung sofa.
Pria itu hampir kehilangan kesadarannya jika, Alendro tidak masuk tepat waktu yang terlihat kaget atas kedatangan putranya secara mendadak itu. Membuat pria paru bayah itu berpikir ada apa putra sulungnga kesini?
"Ada apa boy? Kenapa hari ini kau datang ke kantor Ayah?" tanya Alendro yang membuat Nathan menghela nafas panjang.
"Aku ingin meminta nasehat mu Ayah,"
Alis Alendro menukik naik keatas. Tumben sekali Nathan meminta nasehat kepadanya, padahal ia tahu kalau anak sulung nya ini begitu pintar dalam kembali ataupun menetapkan keputusannya.
"Ada apa? Sampai kau meminta Ayah memberikan mu nasehat?"
Nathan memijat pelan pangkal hidungnya, ia tak tahu harus bicara dengan Alendro mulai dari mana. Ia takut Ayah nya akan salah paham, dan bisa jadi menyudutkannya.
"Aku ingin meminta pendapat Ayah tentang Kanira!"
Alendro mengangguk, "Kanira wanita yang baik. Selain baik dia juga sangat cantik dan itu cocok untuk mu nak. Jadi itu saja?"
"Maksud ku bukan itu Ayah!" ucap Nathan yang membuat Alendro semakin bingung dengan putra sulungnya itu.
"Coba kau jelaskan baik-baik nak, Ayah tidak bisa mengerti ucapanmu nak!"
Nathan terdiam sejenak, kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, "Aku ingin cerai dengan Kanira Ayah!"
Alendro terdiam, matanya sama sekali tak bergerak membuat Nathan menjadi was-was dengan tanggapan Ayahnya nanti.
"Coba ulangi Nathan..," pintah Alendro dengan suara rendah namun terkesan menyeramkan, yang membuat Nathan memejamkan matanya pelan.
"Aku dan Kanira memutuskan untuk bercerai Ayah,"
"Kenapa? Apa kau ingin menikah kembali, hingga melepaskan Kanira?"
Nathan menggeleng cepat, ia tak memiliki niat menikah kembali jika benar nantinya dirinya dan Kanira akan berpisah. Memikirkannya menikah kembali membuat kepala Nathan berdenyut sakit.
"Lalu kenapa kau melepaskan wanita sebaik Kanira, hah?" tanya Alendro yang terlihat emosi dengan pernyataan mengejutkan dari putra sulungnya itu.
"Kami punya masalah Ayah, dan itu tidak bisa diselesaikan!"
