(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤)
Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...
Nathan terlihat menatap putranya itu yang tertidur disamping Kanira yang juga ikut terlelap dengan nyenyak dimana waktu memang menunjukkan pukul setengah satu malam dan hanya Nathan lah yang berada didalam sana, sedangkan Sania dan Alendro yang memilih kembali kerumah setelah Nathan memaksa kedua orang tuanya itu untuk kembali, memgigat mereka berdua tak lagi memiliki usia muda dan rentang terserang penyakit. Apalagi ia takut jika keduanya akan terganggu jika sewaktu waktu Abigail bangun dan menangis.
Untuk Kevan dan Kenzi sudah pamit pulang mengingat keduanya meninggalkan beberapa barang mereka di gedung yang mereka tempati saat acara resepsi beberapa jam yang lalu. Sedangkan Gabriel dan Natasha juga ikut pamit karena rumah yang mereka tempati masih belum ada penjaga hingga keduanya takut jika ada seseorang yang berniat jahat nantinya.
Nathan melihat pergerakan bayinya itu lantas berjalan mendekatinya dengan perlahan tangan kekar Nathan mengangkat tubuh kecil dari bayinya itu dengan perlahan.
"Anak Papah kenapa, hm?" tanya Nathan pelan sembari terus mengguncang pelan tubuh anaknya itu agar kembali terlelap.
"Abi, anak Papah kenapa?"
Nathan terus bergumam pelan membuat bayinya itu terlihat mulai kembali diam dan sudah kembali terlelap dan itu Nathan mampu Abigail tertidur pulas.
Setelah merasa tenang, Nathan perlahan menaruh kembali Abigail ketempatnya semula kemudian memberikan kecupan pelan di kening anaknya itu dan kini memilih melangkah kembali mendekati Kanira yang tampak masih terlelap dalam tidurnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Nathan hanya bisa menatap wajah damai istrinya itu. Meski dalam kondisi tidur, namun wajah lelah dan letih dari Kanira tidak bisa wanita itu sembunyikan membuat Nathan mengangkat tangannya perlahan mengelus pelan permukaan wajah dari istrinya itu.
"Maafkan Mas selama ini Sayang. Mas yang dulunya hanya ingin mengambil keuntungan dengan menikahi mu sekarang malah Mas sendiri yang terjebak dan jatuh begitu dalam cintaimu Kanira." ucap Nathan pelan dengan tangan yang masih sibuk menari nari diatas wajah Kanira.