EXTRA PART 3

134K 6K 175
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen 😍

Pagi-pagi, Alvaro tampak menekuk wajahnya kesal saat melihat Viona dan Viana diberikan beberapa lembar uang merah oleh Nathan. Apalagi kembarannya itu tampak tersenyum mengejek kearah Alvaro, terutama Viana yang sangat jelas tengah mengejek sang Kakak dengan menjulurkan lidahnya.

"Ih, Papah! Masa Kakak sama adek dikasih uang, aku nggak?" tanya Alvaro yang kini angkat bicara sembari melempar tatapan permusuhan kearah dua kembarannya itu.

Sedangkan Nathan terlihat mendongak menatap wajah dari anaknya itu yang sudah memerah menahan kekesalan.

"Abang tahu, kesalahan abang dimana?"

Alvaro diam, laki-laki itu menggulum bibirnya kedalam dengan kesal.

"Iya, iya! Aku salah, pacaran dan nggak bilang Papah sama Bunda!"

Nathan mengangguk pelan, kemudian berjalan mendekati Alvaro yang duduk di kursi meja makan. Sebelum itu, Nathan menyempatkan diri mencium dan mengelus puncak kepala kedua putrinya itu.

"Abang, Papah sama Bunda nggak ngelarang kamu deket sama siapapun. Tapi, kamu juga harus sadar umur, nak! Umur kamu itu masih muda, dan kamu masih labil. Jadi belum pantas dan belum bisa menjalani hubungan yang namanya pacaran!"

Alvaro yang mendengar itu langsung menghela nafas panjang. "Iya Pah! Maaf, Alvaro salah."

Nathan tersenyum, kemudian mencium puncak kepala anaknya itu, dengan tangan yang mengelus pelan pundak tegak Alvaro.

"Fokus belajar yah, nak! Papah mau ke kantor!" kata Nathan sembari meletakkan beberapa lembar uang merah didepan Alvaro, yang seketika membuat mata laki-laki itu berbinar senang.

"Ini buat Alvaro, Pah?" tanya Alvaro dengan mata berbinar membuat Nathan terkekeh pelan sembari menganggukkan kepalanya.

"Papah nggak mungkin nggak ngasih kamu uang abang, nanti kamu kelaparan disekolah. Terus anak ganteng Papah ini nggak bisa fokus belajar deh!" jawab Nathan yang seketika membuat Alvaro langsung berbalik memeluk tubuh Nathan dengan erat.

Nathan tersenyum tipis, menyambut pelukan anaknya itu, "Abang harus janji, nggak boleh ngulang kesalahan abang lagi. Gimana? Janji nggak nih sama Papah?"

Alvaro mengangguk dalam pelukan Nathan, "Alvaro janji, Pah!"

"Bagus! Ini baru jagoannya Papah!"

Kanira yang baru saja datang dari arah dapur membawa sebuah wadah yang berisi nasi goreng itu tampak tersenyum melihat Nathan dan Alvaro saling berpelukan.

"Anak ganteng kamu kenapa, Mas?" tanya Kanira sembari menghampiri keduanya.

Nathan menoleh, kemudian mengecup kening Kanira yang terlihat tersenyum manis kearahnya, "Dia lagi manja sama Papahnya!"

Terikat Dengan Tuan Muda (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang