(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤)
Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Suara pistol menggema di seluruh penjuru ruangan, membuat Olivia menjadi panik sedangkan Maxime yang terkena tembakan dari lantai atas itu lantas memundurkan tubuhnya saat melihat beberapa pelayanan yang ada disana mulai membuka seluruh pakaian yang mereka gunakan hingga hanya tersisa seragam berwarna hitam, sama seperti yang digunakan para bodyguard Nathan yang terlihat berlarian masuk sembari menenteng masing-masing sebuah pistol.
"Apa ini Nathan?!" tanya Olivia panik membuat Nathan tertawa pelan.
"Inikan yang dinamakan janji! Janjiku akan membunuh kalian berdua karena berani-beraninya menyentuh istriku!"
Olivia tersentak kaget, tindakan Nathan saat ini benar-benar di luar pikirannya, membuat wanita itu memilih memundurkan tubuhnya kebelakang.
Dor!
Nathan mengeluarkan pistol dibalik jas miliknya menembak tepat betis milik Olivia hingga membuat wanita itu tersungkur keatas lantai.
"Leon, amankan bapak penghulu ini dan juga saksinya!"
"Baik Tuan!" jawab Leon segera menghampiri penghulu tersebut dan dua saksi itu mengarahkan mereka keluar dari sana dengan aman.
Sedangkan Nathan, terlihat berjalan mendekati Olivia yang sudah menangis kesakitan dengan darahnya yang kini telah mengotori gaun yang ia gunakan.
"Kau tidak ingat ucapanku Olivia, kalau aku akan menyiksamu lebih dari apa yang kau lakukan pada istriku! Bagaimana? Apakah ini masih kurang?"
Olivia menggeleng cepat, "Maafkan aku Kakak..., aku..., aku tak bermaksud berbuat begini, Maxime! Maxime yang mengajak ku!"
Maxime yang dijadikan kambing hitam itu terlihat diseret satu bodyguard Nathan menuju kearah Tuannya itu, menghempaskannya telat didekat Olivia.
"Dan kau teman lamaku, bagaimana kejutan yang ku berikan? Apakah seru? Kau menyukainya bukan?" tanya Nathan sembari menyentuh dagu Maxime dengan pistol miliknya.
"Nathan sialan?! Aku tidak akan tinggal diam setelah yang kau lakukan padaku!"
Pria itu tertawa mendengar ucapan Maxime, "Karena kau tidak bisa membuatku diam, maka aku ku buat dirimu saja yang diam selamanya!"
Dor!
Dor!
Dor!
Dor!
Dor!
Lima peluru menembus bagian dada Maxime hingga membuat pria itu langsung terbaring dengan keadaan mulut terbuka, dan Nathan tertawa melihat itu dimana saat saat Maxime merasakan sakaratul mautnya. Pasti sakit, dan Nathan pastikan itu terjadi.
"Kulihat kau kesulitan yah! Baiklah mari membuat mu mati dengan cepat!"
Dor!
Nathan melepaskan peluru terkahir kearah kepala Maxime membuat pria itu menjemput ajalnya, sedangkan Olivia dibuat panik dan takut saat dirinya menyaksikan sendiri kematian Maxime yang berada tepat di sampingnya.