(FOLLOW MAKCE DULU YAHH🖤)
Apa jadinya seorang pelanyan harus menikah dengan Tuannya sendiri, bahkan keduanya tidak pernah saling menegur ataupun bicara satu sama lain, namun karena suatu alasan yang mendesak membuat keduanya mau tak mau menjalani...
اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.
Tak terasa waktu begitu cepat berjalan, sekarang usia pernikahan Nathan dan Kanira sudah memasuki tahun ke lima belas begitu pun dengan Abigail yang sudah tumbuh menjadi seorang pria manis dengan kepribadian tidak jauh dari Nathan sendiri.
Bahkan Nathan dan Kanira dikaruniai kembali seorang anak kembar tiga pada usia pernikahan mereka yang kedua tahun, atau pada saat usia Abigail menginjak dua tahun. Dan sekarang ke empat anak mereka sudah masuk sekolah, Abigail yang sudah memasuki sekolah menengah atas sedangkan ketiga adiknya masih sekolah menengah pertama.
"Papah, tadi abang Abi marahin aku!" teriak Viona Putri Khalfaniyang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang terlihat berlari menuruni tangga.
"Papah! Abang tadi bentak aku juga!" Kali ini Viana Putri Khalfanianak ketiga bersaudara yang juga menyusul sang Kakak dari belakang.
"Mereka yang cari masalah Pah!"
Atensi Nathan teralihkan saat Alvaro Kanna Khalfaniterlihat menatap sinis kedua kembarannya itu.
"Ih abang Alva gimana sih?! Orang abang Abi tadi emang marah sama kita kan, ya nggak Vio?" tanya Viana sembari melirik sang Kakak yang mengangguk membenarkan.
"Iya nih, kita kan kembaran kamu dek. Kok malah belahin abang Abi sih?" tanya Viona tak terima karena sang adik memilih membela Abigail.
"Terserah akulah!"
Sedangkan Abigail, terlihat santai duduk disofa tak jauh dari mereka sembari mengerjakan tugas sekolahnya, kebiasaan dari laki-laki itu memilih mengerjakan soalnya diluar kamar. Meski sebagian orang menjadikan kamar sebagai tempat pelarian, namun berbeda dengan Abigail, ia memiliki prinsip bahwa seorang laki-laki sejati tidak akan memilih diam dan mengurung diri dalam kamar, melainkan berusaha dan juga belajar.
"Apa itu benar Abi?" tanya Nathan dengan tenang meski nyatanya ia sedikit kesal mendengar pertengkaran ke empat anaknya yang selalu terjadi setiap harinya.
"Kenapa?"
Abigail langsung menghentikan gerakan tangannya yang menari diatas kertas, kemudian mendongak menatap Nathan yang terlihat tengah menatapnya.
"Dia minjem tapi nggak bilang."
Seketika Viona dan Viana terdiam membuat Alvaro yang melihat itu langsung terkekeh pelan, "Makanya kalau minjem barang abang Abi itu bilang."
Nathan kemudian kembali menatap kedua putrinya itu tampak sudah menunduk sembari meremas kedua tangan mereka yang saling bertautan.