20. Kecurigaan Bella

215 15 0
                                    

Setelah mulai merasa tenang, perlahan Bella melonggarkan pelukannya pada Alvin

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Setelah mulai merasa tenang, perlahan Bella melonggarkan pelukannya pada Alvin. Gadis itu masih sesegukan, tetapi sudah tidak sehisteris tadi.

Alvin lantas mengajaknya untuk duduk di sofa. Ditemani cahaya remang yang berasal dari ponsel Alvin, akhirnya Bella mau. Alvin berniat untuk ke dapur dan mengambil air putih, tetapi ditahan oleh Bella.

"Jangan tinggalin Bella," pinta Bella dengan suara yang masih parau.

"Tidak, saya cuma mau mengambilkan air untukmu. Tunggulah sebentar," ujar Alvin lembut.

Tak lama kemudian, Alvin pun datang. Bella meminum pelan segelas air itu, matanya menatap kosong ke depan. Tadi ia benar-benar ketakutan. Andai saja Alvin tidak pulang, tidak tahu sudah seperti apa dirinya sekarang.

Setelah selesai, gadis itu meletakkan gelasnya ke atas meja. Alvin mengelus pelan punggungnya, mencoba menenangkan.

"Maafkan saya. Tadi ... tadi saat kamu menelepon, saya sedang meeting," elaknya.

Sebenarnya, Alvin merasa bersalah pada Bella. Entah sejak kapan ia menjadi seperti ini, mudah kasihan pada orang lain.

"Maafin aku karena udah lemah, Kak." Bella menunduk, kejadian beberapa tahun silam kembali terputar dalam benaknya.

Bella takut gelap dan hujan bukan tanpa alasan. Pernah ada kejadian di masa lalu yang membuatnya trauma seperti ini. Kejadian yang tidak akan pernah ia lupakan selamanya.

"Tidak, jangan berbicara seperti itu. Semua orang punya ketakutan terbesar masing-masing," tutur Alvin.

Bella menoleh ke arah lelaki itu. "Kak Alvin juga punya ketakutan terbesar?" tanyanya kemudian.

Alvin terdiam sejenak. Ketakutan terbesarnya adalah saat Darla tiba-tiba meninggalkannya waktu itu.

Duar!

"Aaaakh!"

Belum sempat Alvin menjawab, suara guntur kembali menggelegar. Membuat Bella kembali berteriak. Gadis itu menutup telinga erat-erat dengan badan gemetar.

Alvin dengan refleks langsung menarik Bella ke dalam pelukannya. Merasakan sendiri bagaimana dahsyatnya ketakutan Bella.

"Shh, shh, it's okay! Ada saya di sini." Alvin mengelus pelan surai Bella, mencoba menenangkan Bella.

Bella yang berada di pelukan Alvin dengan pelan mulai merasa tenang. Sangat lama ia dipeluk oleh Alvin, membuatnya sedikit mengantuk.

"Kak Alvin?" panggilnya yang hanya dibalas dehaman oleh Alvin.

"Boleh gak, malam ini Bella tidur sama Kakak? Bella takut tidur sendiri," pinta Bella.

Helaan panjang keluar dari mulut Alvin. Lelaki itu terdiam untuk sesaat. Ia tahu Bella sangat ketakutan dan mungkin ia rasa tidak apa-apa jika sesekali ia dan Bella tidur bersama. Toh, mereka juga menikah. Namun, ia takut Darla akan marah.

My Bad Husband [On Going]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora