SEASON 2 : 40. EKSTRA PART | 21+

377 22 0
                                    

BOCIL BENERAN DILARANG BACA!!!!!!

Note : Selanjutnya percakapan akan terus memakai bahasa Indonesia walau ada percakapan dengan orang asing demi kelancaran alur cerita.

***

Bella pulang kantor lebih malam dari biasanya. Memang, ada beberapa hal yang harus ia sendiri yang mengurusnya. Sementara Timothy sudah pulang tadi sore. Bella juga sudah memberikan kunci apartemen kepada gadis itu.

Bella berjalan di trotoar jalanan London yang sudah mulai sepi. Hanya ada satu dua orang pejalan kaki yang lewat. Tepat di saat itu, seorang pria bertubuh besar menghadang jalannya. Bella tertegun.

"Hai, gadis cantik. Kenapa kamu pulang sendirian? Sini, saya temani," ujar pria itu.

Bella menggeleng takut. "Tidak, terima kasih. Saya bisa sendiri," jawabnya kemudian berjalan melewati pria itu.

Pria dengan tatto di seluruh tubuhnya itu kembali menghadang. "Tidak apa-apa. Di sini banyak orang jahat. Sini biar saya antar."

Tak sampai di situ saja, pria itu bahkan menggenggam pergelangan tangan Bella agar mengikutinya. Bella menahan sekuat tenaga.

"Saya bilang tidak. Saya bisa sendiri!" paniknya.

"Ayolah. Percaya saja."

"Tidak. Tolong, tolong!"

Pria bertato itu terus menarik paksa Bella. Bella pun juga semakin berontak, menolak sebisanya.

"Lepaskan saya, dasar br*ngs*k!"

"Tolong! Tolong!"

Orang-orang yang berjalan kaki tentu melihat kejadian itu, tetapi mereka memilih abai. Mereka tidak ingin terlibat dengan kejadian seperti itu. Apalagi sampai harus menghadapi preman.

Plak!

Satu tamparan membuat Bella bungkam. Tubuh gadis itu bergetar ketakutan. Tubuhnya melemas. Sementara tatapan laki-laki itu semakin menyeramkan. Tangan pria itu terangkat, hendak mengelus surai Bella. Bella menghindar dengan ketakutan.

"Menurut saja, si*l*n. Jika tidak, saya akan memperlakukanmu lebih dari ini," ancamnya.

Bella menangis sembari tubuhnya yang terus bergetar. Jantungnya seakan ingin meledak sekarang juga. Pria itu kembali mengelus surai cokelat milik Bella. Sementara sang empu hanya bisa terpaku, mematung di tempat lantaran ketakutan. Laki-laki itu ingin menc*umnya, tetapi ....

Bugh!

Tubuh laki-laki itu ambruk ke tanah. Terdapat sosok Alvin di sebelah Bella. Alvin kemudian menarik tangan wanita itu untuk segera masuk ke mobil.

"Valent, urus dia!" ujar Alvin dengan raut wajah dinginnya.

Valent mengangguk dan keluar dari mobil. Alvin mengemudi mobil itu ke area yang lebih sepi. Setelah itu ia mencari parkir. Ia langsung memeluk Bella. Bella membalas pelukannya dan menangis keras di pelukan Alvin.

Ia merasa lega. Untuk pertama kalinya sejak pertemuannya dengan Alvin, ia merasa bersyukur laki-laki itu ada. Alvin dapat merasakan badan wanita itu yang bergetar hebat. Ia menepuk-nepuk bahu Bella agar bisa tenang.

Alvin tidak sengaja melihat Bella digoda oleh laki-laki lain. Hatinya memanas, apalagi saat Bella tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya pasrah. Jika ia terlambat sedikit saja, entah apa yang akan dilakukan laki-laki itu kepada wanitanya.

"Sudah, tidak apa-apa. Ada aku, kamu aman sekarang." Alvin menepuk-nepuk pundak Bella.

"Kak Alvin, huhuhu!" Bella merasa lega. Ia menumpahkan semua ketakutannya saat itu juga. Ia bahkan tak sadar dengan ucapannya.

My Bad Husband [On Going]Where stories live. Discover now