22. Siasat

171 15 0
                                    

"Apa?! Alvin udah nikah, Tante? Kok, aku gak tau?!" Raina yang tadinya duduk anteng langsung berdiri ketika diberi tahu oleh Galina bahwa Alvin sudah menikah

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Apa?! Alvin udah nikah, Tante? Kok, aku gak tau?!" Raina yang tadinya duduk anteng langsung berdiri ketika diberi tahu oleh Galina bahwa Alvin sudah menikah.

"Maafkan Tante, Rain. Habisnya pernikahannya mendadak dan Tante gak bisa hubungin kamu," jawab Galina.

"Tante itu gimana, sih? Katanya aku yang akan jadi istirnya Alvin. Kok, malah jadi gini? Aku udah nolak banyak lamaran cuma buat Alvin, Tante!" protes wanita itu lagi.

"Iyah, Tante ngerti. Tante juga mau yang jadi istrinya Alvin itu kamu, bukan Bella. Tapi papanya Alvin kukuh banget menikahkan Alvin dengan anak sahabatnya itu. Tante gak berdaya, Rain," ujar Galina.

Raina menarik napas panjang, lantas melemparkan tubuhnya di sofa. Wanita itu memijit pelipisnya. Sia-sia sudah selama ini ia menunggu Alvin. Sia-sia juga dulu ia memisahkan Alvin dan Darla, hasilnya sama saja. Alvin tetap menikah dengan orang lain, bukan dengannya.

"Intinya Tante masih mau aku jadi menantu gak?" tanya Raina tiba-tiba setelah lama terdiam.

Galina mengangguk antusias. Baginya, Raina adalah menantu idaman karena selain cantik, dia juga bisa memberikan apa saja yang ia inginkan. Contohnya saja oleh-oleh yang baru saja Raina bawa dari Perancis ini.

"Asal aku dapet restu Tante sama Om, aku bisa jadi menantu kalian. Tapi ...."

***

Malamnya, Raina datang ke kediaman Alvin setelah ia pulang dan mempercantik diri. Ia tidak sabar ingin melihat, seperti apa sosok 'calon mantan' istri Alvin itu. Perlahan, wanita itu menekan bel rumah.

Tanpa menunggu lama, akhirnya nampaklah seorang gadis cantik dengan pakaian sederhana membuka pintu.

"Iya? Siapa, ya?" tanya Bella.

Raina memandangi tubuh Bella yang sedikit lebih pendek darinya itu, dipandanginya dari bawah hingga atas. Setelah itu, ia tersenyum smirk sembari melemparkan tatapan remeh.

'Cih, hanya seorang gadis kecil!'

"Oh, perkenalkan saya Raina. Sahabat masa kecil Alvin," ujar Raina.

Bella terdiam untuk sesaat. Sahabat masa kecil? Alvin tidak pernah bercerita tentang ini. Lagi pula, Bella tidak pernah melihatnya saat pesta perkawinan mereka. Jika memang wanita di hadapannya ini adalah sahabat kecil Alvin, tidak mungkin ia tidak menghadiri acara pernikahan sahabatnya sendiri, bukan?

"Ah, silakan masuk Kak Raina. Sebentar lagi Kak Alvin nyampe, kok." Tak ingin berpikir banyak, Bella akhirnya mempersilakan tamu yang baru saja ia kenal itu.

Raina masuk dengan angkuh dan segera duduk di sofa. Sementara Bella kembali ke dapur untuk melanjutkan masak dan menjamu Raina.

Wanita dengan setelah gaun biru selutut itu memperhatikan setiap sudut rumah Alvin. Nampak sepi. Apakah tidak ada ART di rumah ini? Lalu, siapa yang mengerjakan pekerjaan rumah jika tidak ada ART?

My Bad Husband [On Going]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora