29. Happy Birthday, Bella!

399 31 4
                                    

Akhirnya setelah mencari beberapa hotel terdekat, Alvin dan Bella memutuskan menetap di Century Hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya setelah mencari beberapa hotel terdekat, Alvin dan Bella memutuskan menetap di Century Hotel.

"Kak Alvin bersih-bersih duluan, deh. Aku mau rebahan dulu," titah Bella.

"Bagaimana kalau mandi bersama?" ujar Alvin dengan jail, mencoba menggoda Bella.

"Ih, Kak Alvin mes*m. Pergi sana mandi cepetan!" Seperti dugaannya, reaksi Bella begitu meledak-ledak.

Lelaki itu lantas masuk ke bilik mandi dengan tertawa kencang. Wajah Bella yang memerah bak udang rebus membuatnya tak bisa berhenti tertawa.

***

Sudah pukul sembilan malam. Bella juga sudah selesai membersihkan dirinya. Gadis itu keluar dari kamar mandi dengan menggunakan jubah mandi hotel. Ia menghela napas panjang kala melihat Alvin yang sudah bersender sembari memangku laptop.

Tuk!

Gadis dengan rambut sebahu itu menutup laptop suaminya dengan cepat.

"Kak Alvin kapan ambil laptop itu? Kok, aku gak tau? Katanya ini weekend, kenapa masih ngurusin kerjaan?" omelnya.

Alvin membuang napas panjang. Lelaki itu lantas memeluk pinggang Bella dan menyandarkan kepalanya di perut sang istri.

"Iyah, maaf. Kamu lapar? Mau makan sekarang?" tanyanya lembut sembari mendongak.

Sialan! Alvin yang manja begini sungguh terlihat menggemaskan. Bella bahkan tidak tahan untuk memainkan rambut lelaki itu.

"Uhum, iya aku udah laper. Ayo, kita makan!" ujar Bella.

"Baiklah. Kamu siap-siap dulu. Aku ajak kamu ke restoran hotel. Atau kamu mau makan di luar?" tawar Alvin lagi.

"Hmm ... makan di restoran hotel aja, Kak. Agak males juga kalo harus keluar jauh-jauh, tapi juga males kalo makan di kamar, heheh." Bella menyengir kecil, membuat wajahnya semakin terlihat menggemaskan untuk Alvin.

"Baiklah!"

***

Sementara itu, seorang wanita terlihat berjalan di trotoar dengan begitu putus asa. Ia adalah Darla. Wanita itu terlihat begitu berantakan.

Saat membuat adiknya kecewa, ia tidak menyangka reaksi Bella akan seperti itu. Apakah Bella masih membencinya? Ia tersenyum getir. Pikirannya tiba-tiba teringat akan sosok Alvin yang selalu tersenyum kepadanya. Namun, terakhir kali ia bertemu dengan lelaki itu, Alvin tak menunjukkan wajah ramah sekali.

Padahal Alvin-lah yang membuatnya harus menyakiti Bella, tetapi kenapa sekarang laki-laki itu malah lepas tangan dan meninggalkannya seorang diri.

'Janji akan selalu pilih aku apa pun yang terjadi?'

'Janji!'

Darla semakin tersenyum pahit saat mengingat janji Alvin dulu. Semua yang keluar dari mulut lelaki itu hanyalah omong kosong.

My Bad Husband [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang