SEASON 2 : 39. Cari Mama Baru

279 20 4
                                    

Note : Selanjutnya percakapan akan terus memakai bahasa Indonesia walau ada percakapan dengan orang asing demi kelancaran alur cerita.

Malam harinya, Alvin yang tengah mengerjakan dokumen di ruang kerjanya mendapat telepon dari seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam harinya, Alvin yang tengah mengerjakan dokumen di ruang kerjanya mendapat telepon dari seseorang. Bibir laki-laki itu sedikit terangkat saat melihat nama yang tertera di ponsel itu.

"Papa!" ujar anak laki-laki dari seberang sana.

"Ada apa Avan?" tanya Alvin lembut.

"Papa kapan pulang ke Indonesia? Avan udah kangen, loh. Avan gak suka sama Om Darrel, Avan sukanya sama Om Valent!" tutur Avan, ngerocos tanpa henti.

"Ehem, Om Darrel denger loh, Van!" Suara seorang laki-laki lain terdengar di telinga Alvin.

"Biarin, blee."

Alvin terkekeh pelan. Suara anaknya dapat membuatnya rileks kembali. "Sabar, Avan. Papa lagi berusaha mencarikanmu mama baru. Kamu kan ingin punya mama," jelas Alvin.

"Woah, yang bener, Pa? Papa beneran bakal nyariin aku mama? Oke, kalo gitu aku gak bakal ganggu Papa. Cari mama yang gak jahat, yang cantik, yang harus jago masak. Kalo gak nemu, Papa gak boleh pulang!"

Tut!

Setelah anak semata wayangnya itu mengatakan hal panjang lebar tadi, ia langsung memutuskan telepon secara sepihak. Alvin tersenyum kecil. Avan ini, kalo sudah menyangkut soal mama pasti langsung menjadi penurut.

Dia memang ingin sekali memiliki sosok mama. Pasalnya, sejak ia bisa mengerti segala sesuatu, ia tidak tahu siapa dan bagaimana rupa mamanya. Yang ia tahu, ia hanya memiliki Papa, Om Valent, dan Om Darrel.

Om Darrel yang dimaksud adalah salah satu asisten Alvin yang mengurus Avan ketika ia atau Valent tidak ada di rumah. Darrel sebenarnya bukanlah orang jahat, dia hanya seorang asisten yang tegas dan disiplin. Itulah mengapa Avan tidak menyukainya.

"Tenang Avan, dia lebih dari sekadar cantik dan pintar memasak. Hatinya juga seperti malaikat," gumamnya.

***

Alice menyeret kopernya subuh-subuh sekali. Ia akan ke bandara, menghampiri Bella di Inggris. Pekerjaannya yang menumpuk di kantor sudah ia lemparkan kepada Juno. Biarkan saja, Juno juga sering memberikan pekerjaannya kepada Alice. Biarkan kali ini dia membalas perbuatan laki-laki itu.

Wanita dengan rambut sepinggang itu mengemudi mobil sendirian. Dia memang orang yang mandiri. Mungkin karena sejak SMA dia berperilaku tomboy seperti lelaki, ia jadi bisa mengerjakan semuanya sendiri. Itulah kenapa sampai sekarang dirinya masih jomblo.

Ia memutar musik yang keras sembari sesekali menggerakkan badan, mengikuti irama musik. Ah, dia benar-benar merindukan Bella. Ia bahagia bisa berkesempatan menghampiri Bella ke Inggris.

"Gak usah ngasih tahu Bella deh, biar surprise!" teriaknya dari dalam mobil.

***

Pagi menjelang. Matahari selalu menepati janjinya untuk terus bersinar. Cahaya yang dipancarkan begitu hangat.

My Bad Husband [On Going]Where stories live. Discover now