SEASON 2. 32. Bertemu

276 12 1
                                    

Seorang pria dengan setelan jas berjalan menuju lobi suatu perusahaan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seorang pria dengan setelan jas berjalan menuju lobi suatu perusahaan. Penampilan pria itu lantas menarik begitu banyak perhatian dari para wanita yang melihatnya. Ia menatap jam di pergelangan tangannya, kemudian berdecak kecil.

"Permisi! Bu Bella ada?" tanya pria itu kepada resepsionis.

Sang resepsionis menatap cengo untuk sesaat, lalu kemudian tersadar dan berusaha bersikap normal kembali. Ia sedikit salah tingkah, sehingga tidak tahu harus merespons apa.

"Ah, eh ... Bu Bella ada, Pak. Apakah sudah buat janji sebelumnya dengan Bu Bella?" tanya resepsionis itu.

"Belum."

"Oh, okay sebentar ya, Pak. Kami menghubungi Ibu Bella dulu."

Resepsionis itu pun menghubungi Bella dan menyampaikan bahwa ada yang sedang mencarinya. Setelah berbicara beberapa kata lagi, resepsionis itu akhirnya menutup sambungan telepon.

"Bu Bella bilang Bapak bisa menemuinya sekarang di ruangannya," ungkapnya.

Pria itu mengangguk kecil, kemudian berlalu begitu saja. Setelah kepergiannya, lobi sontak ramai. Banyak yang kagum dan bertanya-tanya. Siapa dia? Kenapa dia mencari Bella?

"Ganteng sekali, ya. Apakah dia sudah menikah?" ucap seorang karyawan dengan pipi yang sudah bersemu.

"Ya, walaupun wajahnya memang lumayan, tetapi tidakkah kau lihat tadi dia tidak pernah tersenyum sama sekali?" ucap karyawan lainnya.

"Apa hubungan pria itu dengan Bu Bella?"

"Apakah dia tahu bahwa Bu Bella itu janda?"

"Hus, mungkin saja ada urusan pekerjaan."

"Tapi tetap saja, aku yakin pasti Bu Bella akan menggodanya. Kalau aku berada di posisi Bu Bella, aku juga pasti akan menggodanya."

Begitulah. Suasana tiba-tiba berubah jadi sangat ramai. Di kantor ini memang banyak yang tidak menyukai Bella karena sifatnya. Jadi, mereka tentu merasa heran. Kenapa ada pria yang mencarinya?

Semua orang tahu bagaimana sifat Bella. Galak, judes, dan tegas. Bella kadang dijuluki sebagai 'Bos Bermulut Tajam'. Dan entah bagaimana, para karyawannya juga mengetahui statusnya yang sudah bercerai. Awalnya hal itu sangat menggemparkan tim pemasaran, tetapi pada akhirnya Bella bisa terbiasa. Toh, dia benar janda. Jadi, untuk apa mengelak?

***

Pria yang sebelumnya menjadi pusat perhatian itu berjalan pelan ke arah ruangan Bella. Ia tersenyum hanya dengan membayangkan wajah wanita itu.

"Wah, benar-benar bos yang gila kerja!" ujarnya di ambang pintu sembari bersedekap dada.

Bella mengangkat kepala, matanya membola seketika. Dengan cepat ia berlari dan memeluk pria itu.

"Juno!" ujarnya saat sudah mendarat di pelukan Juno.

"Ya ampun, hei. Karyawanmu memerhatikan kita, loh!" Juno memperingati, tetapi tangan lelaki itu tetap membalas memeluk Bella dengan erat.

My Bad Husband [On Going]Where stories live. Discover now