~~Ch.8

370 34 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sepertinya bukan hanya seekor naga yang terkena dampak dari perubahan angin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sepertinya bukan hanya seekor naga yang terkena dampak dari perubahan angin. Sekarang, kau bilang tadi ada seseorang yang membicarakan soal naganya?"-Venti.

Aether menjelaskan apa yang Lisa jelaskan kepadanya soalnya Stormterror. Venti memasang pose berpikir.

"Begitu ya? Harus kuakui kalau si Lisa itu memang terpelajar. Dia tidak salah, konflik sudah memuncak dan kedua belah pihak sama-sama terpaksa. Kebenciannya hanya saja, bukan karena orang-orang tidak lagi memberikan persembahan untuk keempat angin. Bukan dari diri sendiri namun karena hasil dari sebuah kemunduran."-Venti.

"Kemunduran?"-Paimon.

"Darah hitam yang mengalir di hatinya membuatnya menderita selama bertahun-tahun. Itu yang membuatnya termakan kebohongan oleh Abbys Mage."-Venti.

"Abbys Mage? Apa itu?"-Yuuki.

"Entahlah. Aku juga belum pernah mendengar tentang Abbys Mage ini."-Aether.

Venti mulai menjelaskan sambil menyilangkan kedua lengannya.

"Mereka dari Abbys Order, organisasi yang anggotanya non-manusia. Mereka begitu membenci kemanusiaan. Aku tidak tahu dari mana mereka berasal, tetapi yang pasti mereka benar-benar tidak menyukai dunia manusia. Banyak Hilichurls yang berada di alam liar bergabung dengan mereka dan menjadi senjata. Sebelum sampai disini, aku juga sama seperti Dvalin, dikutuk dan ditinggalkan."-Venti.

Venti mengangkat kepalanya melihat daun-daun dari pohon besar itu bergoyang diterpa angin.

"Sebelum berdirinya simbol pahlawan Monstandt, tempat dimana Monstandt bangkit. Angin yang menyisir di antara dahan-dahan, aku menyukai aromanya. Berada disini di bawah pohon yang menjulang tinggi ini, aku merasa seperti dimurnikan seperti permata tadi. Seperti racun dalam diriku perlahan menghilang..."-Venti.

Venti mengambil nafas panjang dan menghembuskannya.

"Mmmm.... terasa lebih baik."-Venti.

"Jadi, bagaimana bisa kau teracuni?"-Paimon.

"Ahhh.... itu karena saat aku sedang berusaha berkomunikasi dengan Dvalin, namun di ganggu. Sebagai hasilnya, tidak hanya aku gagal membujuk Dvalin, aku jadi terkena infeksinya yang juga."-Venti.

Pendekar Teyvat | GENSHIN IMPACT x SAOWhere stories live. Discover now