~~Ch.14

276 32 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu hari berlalu, Dvalin telah bebas kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu hari berlalu, Dvalin telah bebas kembali. Jean menginformasikan kepada seluruh penduduk Monstandt kalau identitas Stormterror yang sesungguhnya adalah Dvalin, membuat mereka tersadar bahwa perlakuan mereka kepadanya salah selama ini.

Juga kepulangan ketiga pengembara di sambut hangat oleh penduduk Monstandt, Amber yang pertama kali bertemu dengan mereka di gerbang dimana keadaan sedang berantakan karena beberapa waktu yang lalu para monster menyerang kota.

Pejabat Grand Master tersebut memanggil ketiganya, beserta Venti yang sudah berada di gereja yang sembari tadi menunggu kedatangan mereka. Begitu mereka telah tiba, ada seorang gadis biarawati dengan rambut kuncir dia dan bermata biru, rupanya sangat mirip dengan Jean.

"Ini Barbara, diakon gereja. Dia disini untuk mengambil kembali kecapi suci De Himmel."-Jean.

Gadis bernama Barbara itu tersenyum. Yuuki sedikit terkesima dengan wajah manisnya.

'Uwaaah, kawaii! Tapi dia sangat mirip dengan nona Jean. Apakah mereka berdua bersaudara?'-Yuuki.

"Semoga Archon Anemo melindungimu. Aku tidak terlalu dalam posisi berbicara seperti sang Pejabat Grand Master, tapi aku ingin berterima kasih mewakili seluruh Monstandt untuk bantuan kalian. Untung saja, semuanya sudah teratasi dengan damai. Aku tidak bisa membayangkan perang diantara militer dan naga akan bagaimana jadinya."-Barbara.

'Suaranya aja halus banget!'-Yuuki.

Yuuki ketar ketir sendiri dalam batin mendengar suara lembut Barbara yang bak dewi. Dua partner yang di sebelahnya heran dengan Yuuki yang senyam-senyum sendiri seperti orang gila, khawatir gadis itu sedang kesurupan.

"Sekarang Fatui tidak memiliki pilihan selain menutup mulut mereka. Mereka pasti sangat terganggu karena rencana mereka tidak berjalan mulus. Saat ini, mereka kehabisan alasan untuk menekan kesatria Favonius. Secara diplomatik, mereka tidak mendapatkan apapun dan sebaliknya malah membuktikan seberapa menjengkelkannya mereka."-Jean.

"Cerita yang terdengar begitu menarik."-Barbara.

Barbara berkacak pinggang menatap para pengelana.

"Jadi apa kalian membawa kecapi sucinya?"-Barbara.

Pendekar Teyvat | GENSHIN IMPACT x SAOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang