Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Layang-layang! Apa Zhongli mau mengajak kita bermain? Apa ini waktu untuk istirahat?"-Paimon.
Zhongli tertawa.
"Bukan begitu. Layang-layang adalah mainan anak-anak, tetapi dalam upacara Liyue mengandung arti lain. Akan aku jelaskan nanti, tapi yang harus pertama kalian lakukan adalah membeli layang-layangnya dulu baru kita bicarakan nanti."-Zhongli.
"Huuh, jadi makin penasaran saja."-Paimon.
Mereka pergi membeli layang-layang yang letaknya tepat berada di sebelah stand baru giok waktu itu. Penjualnya adalah seorang nenek seperti Madame Ping. Layang-layang dengan bermotif elemen-elemen yang berbeda tertata rapih di atas mejanya.
"Tuan sudah datang. Layangan para Ketujuh sudah kusiapkan, apakah mau diambil sekarang?"-Shan.
"Ya, terima kasih."-Zhongli.
"Jarang ada pelanggan yang membeli layangan sejenis ini sekarang. Dulunya kami sering mendapatkan pesanan dari berbagai kalangan.
"Ya, ini adalah pesanan Zhongli dari Wangshen Funeral Parlor. Jadi dia mungkin cukup berpengalaman dalam semua bidang kehidupan. Kami membahas banyak hal bersamanya."-Paimon.
"Mode, ekonomi, perhiasan dan porselen giok..."-Aether.
Aether melanjutkan.
"Lalu teh, parfum, flora dan fauna. Dia begitu serba tahu semuanya.....kayak internet."-Yuuki
Yuuki memelankan suaranya di akhir.
"Sepertinya dia tahu tentang semua topik favorit Liyue, paham akan keuangan dan pemerintahan tapi dia lebih suka membicarakan topik tidak berguna."-Paimon.
"Karena aku lebih suka berbagi hal-hal menyenangkan denganmu."-Zhongli.
"Anak-anak suka mainan yang menarik. Aku suka melihat anak bermain, tapi bagaimanapun juga, ada hal lain yang harus dipikirkan. Mainan yang dibuat dengan baik disukai anak-anak. Namun kerajinan ini telah diasah selama ribuan tahun dan ada makna dibaliknya."-Shan.
