Yuuki sudah kembali ke sedia kala, hampir.
Ia mulai berbicara lagi dengan orang-orang terdekatnya, terutama rekan-rekan seperjalanan. Ia kembali mengerjakan komisi dan bekerja di bar Diluc.
Tapi ada sewaktu-waktu dia masih begitu pendiam, terutama saat berhadapan dengan monster-monster Abyss. Ia tak tega membunuh mereka dan harus Aether yang menghunuskan pedang.
Aether paham dengan perasaannya, bahwa monster-monster ini dulunya adalah penduduk Khaen'riah, Yuuki merasa berdosa membunuh mereka yang dulunya manusia. Ia sekarang lebih sering mendukung Aether di belakang.
Tapi, masih harus ada yang mengatasi mereka diantara mereka bertiga, makanya Aether yang harus melakukan pekerjaan itu.
Namun di satu sisi, Yuuki tidak lagi mengurung diri. Warna pada wajahnya kembali seperti sedia kala, walau Aether tidak tahu cara mengobati luka hatinya, tapi setidaknya ia tidak ingin sang peri sakit.
Ia tidak akan membiarkannya sendirian lagi.
Mereka kembali lagi ke pelabuhan Liyue setelah beberapa bulan lamanya. Gunung-gunung yang tinggi dan pepohonan Ginkgo selalu yang pertama menyapa saat mereka memasuki kawasan Archon Geo tersebut.
"Lama juga ya buat ke sini sambil berjalan kaki."-Aether.
"Gara-gara Yuuki sih."-Paimon.
"Lah, kok aku? Kan kita sudah sepakat aku tidak akan membawa kalian sambil terbang."-Yuuki.
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Pendekar Teyvat | GENSHIN IMPACT x SAO
Hayran Kurgu~~Cerita seorang peri yang terdampar di dunia lain~~ - - - - - - - - - - Genshin Impact © Mihoyo Sword Art Online © Reki Kawahara