~~Ch.35

227 21 1
                                    

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Dihari berikutnya, mereka kembali untuk menjelajahi daerah Dragonspine

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Dihari berikutnya, mereka kembali untuk menjelajahi daerah Dragonspine. Kemarin Albedo telah melakukan berbagai macam tes terhadap Aether dan Yuuki, seperti meminum ramuan, menuruni bukit, dan tes kepintaran. Mereka sempat bertemu dengan Rosaria lagi, dan ia memperingatkan mereka untuk tidak terlalu percaya kepada si Kepala Alkemis. Meski awalnya biasa saja, namun mereka terus saja kepikiran. Sejauh ini Albedo tidak memiliki niat buruk, palingan hanya sekedar melakukan eksperimen kepada mereka berdua tapi tidak sampai membahayakan nyawa.

Terlihat Sucrose berdiri di tengah jalan dengan muka termenung, bahkan tidak sadar dengan kehadiran ketiga pengelana. Paimon yang menyahutnya lebih dulu.

"Ah, Sucrose! Kau juga datang untung menelaahi gunung salju?"-Paimon.

Suara Paimon yang cetar membahana membuat gadis berambut hijau itu kaget.

"Argh! B-bikurishita, tolong jangan mengagetkanku saat memikirkan laporan penelitian."-Sucrose.

Yuuki berkacak pinggang.

"Tidak baik melamun di tengah jalan. Bagaimana jika sesuatu menambrakmu saat sedang meleng? Bisa bahaya loh!"-Yuuki.

Omelnya. Sucrose menunduk malu.

"H-hai, tidak akan kuulangi lagi."-Sucrose.

Sang peri menghela nafas.

"Terlebih lagi, apa sih yang kau asik lamunkan tadi?"-Yuuki.

"A-aku sedang memikirkan nama spesies baru Sweet Flower yang kuteliti. Ukuran bijinya 4 kali lebih besar dari yang biasa."-Sucrose.

"4 kali lebih besar? Pasti rasanya lebih enak."-Aether.

"Eh? Kau tertarik? Bagus sekali! Lain kali aku akan menunjukkan hasil kerjaku kepadamu!"-Sucrose.

Ucap Sucrose dengan antusias, namun kedua telinganya turun mengindikasikan kekecewaan.

"Sayang sekali, kalau saja aku tidak ke gunung ini, aku pasti sudah memperlihatkan contoh  hasilnya padamu..."-Sucrose.

"Oh, iya. Kau biasanya meneliti di kota. Tapi kenapa malah kesini?"-Paimon.

Pendekar Teyvat | GENSHIN IMPACT x SAOTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon