chapter 37

130 10 5
                                    

HAPPY READING!!


Jam menunjukan pukul 12 siang, itu artinya semua murid sudah berada paling tidak 99,9% berada di kantin. Dan sudah biasa kedua kubu ini bersatu dalam 2 meja yang di ubah menjadi 1 meja, siapa lagi kalo bukan kubu Kenji dan Adel.

Mereka sedang menikmati cireng dengan saus yang khas dan di temani teh manis lalu Alvaro dengan semangkuk seblaknya, laki laki itu sangat menyukai seblak.

Tidak lengkap rasanya jika berkumpul tapi tidak ada bahan ejekan, seperti biasa ejekan kali ini adalah Amri.

"Kan gue udah bilang jangan stel lagu itu, malah terus aja di stel sampe oma marah," Ucap Azril masih mengingat memori beberapa bulan kebalakang saat Amri di pukul memakai ember oleh oma Nely gara gara terus saja menyetel lagi cincin permata biru.

Bukan karna berisik tapi Amri sudah menyalakan lagu itu dari sore sampai malam.

"Lo gatau gimana gue cintanya sama lagi dangdut," Ucap Amri yang masih saja membela lagi kesukaannya.

"Dari sekian banyak lagu kenapa harus itu itu ajaa, " Ucap Arka dengan segala ekspresi alaynya.

"Heh lo juga dari sekian banyak gerakan joged kenapa harus goyang dua jari terus, move on dong," Ucap Amri mengejek balik.

Entah bagaimana ingatan Arka tentang goyang dua jari, ia tidak bisa move on dari gerakan yang beberapa tahun kebelakang viral itu.

"Del lo gatau kan gimana malunya kita pas ke mall sama si curut satu, lagunya barat goyangnya dua jari," Ayumi berucap sambil beberapa kali melirik Alvaro yang masih saja anteng dengan seblaknya.

Mengenai perkembangan hubungan antara Ayumi dan Alvaro mereka sudah berhubungan cukup lama. Namun tidak banyak yang tahu, entah Ayumu tidak mau memberi tahu atau ada masalah lain.

"Lo kalo mau caper sama Alvaro gausah sambil ngejek," Ucapnya sambil menyenggol tangan Alvaro.

"Sekarang gua tanya apa enaknya seblak, cuma krupuk di kasih air doang," Ucap Arka memancing Alvaro.

"Lo ga liat ada baso segede otak lo sama mie sebanyak ahklak Amri," Ucap Alvaro sambil menunjukan mangkoknya.

"Kecil dong?" Tanya Amri sambil melihat seblaknya.

Alvaro hanya mengangguk mantap.

"Jadi gimana anjing jadi ga nanti malem?" Tanya Azril.

"Konsep acaranya gimana ni?" Tanya Arka yang sudah heboh.

"Awalan kita solawatan dulu, ngaji buat pembukaan," Ucap Alvaro yang sudah kesal.

"Lo kata kita pengajian," Timpal Arka.

"Ngalir aja ngab ngalir santaii," Ucap Amri sambil mengayun ngayunkan tangannya.

"Serem ada ngabers," Ucap Kirana.

"Kata gua mah lo mending diem sih," Ucap Arka pada Kirana.

"Sstt udah jangan nyenggol Kirana, khodam dia lucinta luna," Ucap Amri sambil melahap cirengnya.

"Gue dong khodamnya limbad, hmmm.... Hmmm..... Hmmm" Ucap Arka sambil menyilangkan tangannya dengan mata hitam yang ke atas.

"Manusia manusia goblok itu mreka jiwa jiwa nu gelo," Azril bernyanyi dengan sangat menghayati.

"Sejatinya limbad itu cuma Adel sama Kenji," Ucap Rinda yang baru saja datang.

Adel bukan tidak ingin bicara, tapi ia sangat mengantuk sedari tadi kepalanya pusing karna kurang tidur, semalaman iya tidak biaa tidur.

Kenji tidak bersuara karna Adel tepat berada di sampingnya, ia tidak ingin tidur gadis itu terganggu dengan suara beratnya.

"Jadi pokonya pulang skolah kita langsung ke rumah Azril aja," Ucap Kenji akhirnya bersuara. Ia hanya tidak tahu harus berbicara apa, ia tidak pandai bergurau seperti yang lain.

"Gue bosen barbeque mulu," Ucap Arka mengeluh.

"Nanti gue bawa seblak paling enak, jangan komen jangan protes gue yakin kalian suka," Ucap Alvaro tidak ingin di bantah, ia ingin meracuni teman temannya agar suka seblak.

Alvaro tidak habis pikir mengapa mereka beranggapan kalo seblak itu tidak enak padahal mereka belum pernah mencobanya.

"Iya sayang," Ucap Amri sambil senyum menjijikan bak mimi peri, Alvaro hanya bergidik ngeri.

Kejadian beberapa hari lalu bak mimpi yang hanya datang sebagai bunga tidur lalu akan di lupakan stelahnya. Namun jauh dalam pikiran Kenji dan Adel mereka sangat bimbang

Tidak terasa mereka mengobrol sangat panjang, bell masuk sudah berbunyi membuat semuanya mengeluh.

"Bolos aja yu," Ucap Amri.

"Sesat lo gausah di temenin," Ucap Alvaro semuanya bubar kecuali Amri yang masih ingin di sana.

Adel memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, matanya sangat berat sekali.

"Hai del," Ucap seorang laki laki yang menghadang langkah kakinya, itu adalah Kevin si ketua futsal.

"Eh vin ada apa?" Tanya nya tanpa basa basi.

"Gue mau ngasih brosur ini ke lo, pendaftaran panitia Fromnight nanti," Ucap Kevin sambil menyodorkan brosur tersebut.

"Gue ga minat tapi gue pikir pikir dulu," Ucap Adel sambil menerimanya.

"Yaudah gue cabs dulu ya," Ucap Kevin di angguki oleh Adel.



Hai hai segini dulu ya ceritanya, jangan lupa vote sama komen

Senin, 23 mei 2022

ONLY MINE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang