chapter 16

235 24 5
                                    

Happy reading!!

***

Subuh itu Kenji benar benar menepati janjinya untuk mengajal Adel jalan jalan subuh sebelum berangkat sekolah.

Adel masih sangat mengantuk, biasanya ia akan bangun jam enam pagi, namun udaranya memang segar.

Udara masuk kedalam pori pori tanpa izin. Adel memeluk diri sendiri dingin.

"Kenapa lo ngajaknya sekarang si?" Ucap Adel kesal.

Malam itu hujan baru saja turun dan subuh ini cuaca begitu dingin namun kenji merasa hangat melihat wajah lucu Adel.

"Yauda ayo lari biar keringetan," Ucap Kenji sambil ancang ancang berlari.

"Jangan jangan mancing buat sendal gue ngelayang ke muka lo ya," Ucap Adel malas.

Ia memakai hoodie namun dinginnya cuaca masih bisa nembus ke pori porinya.

"Sini," Ucap Kenji sambil merentangkan tanganny dan menyubak jaketnya.

"Ngapain?" Tanya Adel bingung.

"Biar anget," Ucap Kenji memeluk Adel, gadis itu menenggelamkan wajahnya ke dalam jaket kulit milik Kenji.

Namun tidak lama, mereka kembali melanjutkan perjalanannya. Mereka berjalan menuju tukang bubur di dekat taman itu.

"Aduh abis jalan jalan pagi ya?" Tanya tukang bubur itu sambil menyiapkan.

Tukang bubur saja baru buka di jam segini, bisa bisanya Kenji mengajaknya jalan jalan subuh di cuaca sedingin ini.

"Iya ni pak biar sehat," Ucap Kenji.

"Kasian atu si enengnya kedinginan," Ucap si amangnya lagi.

"Tega banget lo Ken ngajak jalan jalan subuh," Ucap Adel sambil mencubit lengan Kenji.

Kenji hanya tersenyum geli, sangat gemas melihat wanita di sampingnya ini dengan hoodie kebesarannya.

"Hoodie punya siapa gede amat?" Ucap Kenji.

"Punya abang," Ucap Adel sambil tersenyum.

"Nih atuh neng di minum dulu biar ga kedinginan," Ucap tukang bubur itu.

Kenji hanya tertawa lucu melihat Adel yang terus mendumal.

"Mau ga di peluk depan abang bubur?" Tanya Kenji berbisik tepat di telinga Adel.

"Nakal ya," Ucap Adel sambil kembali mencubit.

Setelah meminum teh anget dari abang bubur Adel merasa tidak sedingin tadi, cukup menghangatkan perutnya.

Kenji membawa kepala Adel untuk bersandar di bahunya.

"Mau pake apa atuh buburnya, kalo satenya belum jadi," Ucap tukang bubur itu setelah selesai menyiapkan dagangannya.

"Gue mau pake satee ayam," Ucap Adel pada kenji.

"Buburnya 2 porsi satunya satu porsi ya bang," Ucap Kenji memesan bubur.

Matahari sedikit demi sedikit mulai muncul, membuat cuaca sedikit menghangat karna sinarnya.

Setelah memakan bubur mereka memutuskan untuk pulang karena mereka harus bersiap siap untuk kesekolah.

***

Sesampainya dirumah kenji membuka pintu yang langsung nendapati adik perempuannya yang masih duduk di kelas 10

"Abaaang, Aca kangen banget sama abang," Jerit Tasya saat kenji membuka pintu.

"Aca ko ada disini, kapan kesini, Ko ga kabarin abang sih?" Keluh kenji.

Adiknya memang akan pulang hari ini tapi ia tidak tahu jika adiknya akan sampai saat subuh

"Abang, abang tau ga?" Tanya Aca yang masih mengikuti Kenji, Kenji hanya menaikan sebelah alisnya.

"Aca bakal sekolah di sekolah abang loh," Ucap Aca antusias.

"Oh ya, bagus dong abang jadi ada temen berangkat," Ucap Kenji.

Aca ini adalah adik perempuan satu satunya Kenji, Aca tinggal bersama om Wilson di jogjakarta dan Aca juga tinggal disana dari kelas 2 SMP.

"Hari Aca udah masuk sekolah," Ucap Aca berbinar

"Hari ini juga?" Tanya Kenji terkejut, adiknya baru sampai subuh tadi dan langsung ingin pergi sekolah.

"Iya soalnya Aca gasabar banget, tapi gabisa bareng abang soalnya di antar papa," Sambungnya.

"Yah ko gitu si," Keluh Kenji.

"Kalo mau bareng abang kamu gapapa, nanti papa nyusul kesekolah," Ucap papanya, Aca tersenyum senang.

"Rajin banget Ken subuh subuh udah keluar, darimana? " Tegur papanya Kenji.

Ia hanya tersenyum.

"Mama mana pah?" Tanya Kenji seraya menyalami Martin papahnya.

Keluarga Kenji begitu harmonis, walaupun itu adalah ibu tiri namun kenji tetap menyayanginya karna ia diasuh oleh ibu tirinya dari kenji masih SD, ibu kandung kenji meninggal waktu kenji kelas empat SD ibunya meninggal karna tabrak lari.

"Eh udah udah pulang, dari mana aja bang? Mandi dulu sana siap siap kesekolah kita sarapan bareng," Ucap Marlina ibu tiri Kenji, Kenji hanya mengangguk lalu langsung menuju kamarnya.

Tak lama kemudia Kenji turun lengkap dengan seragam sekolahnya

"Abang udah punya pacar belum? kalo sudah pokonya Aca mau kenalan sama pacar abang, " Ucap Aca pada Kenji yang sedang membawa nasi.

"Aca kalo lagi makan jangan ngobrol dulu," Ucap Marlina mengingatkan.

"Hehe... Aca penasaran mamah," Ucap Aca merengek.

"Kalo Aca udah ada pacar belum?" Tanya Martin menggoda.

"Ih papa paansih!" Ketus Aca.

"Kan papah cuman nanya, ko sewot," Ucap Marlina mengompori, Aca nampak malu ditanyai seperti itu.

"Kalo udah ada pacar suruh ketemu dulu sama abang sama papa," Ucap Martin tersenyum.

"Mau ngapain pah? " Tanya Aca heran.

"Mau kita kejar trus bawa sapu," Ucap Kenji asal.

"Ish ko gitu kasian anak orang," Ucap Aca.

"Sudah sudah jangan godain Aca terus kasian," Ucap Marlina melerai.

"Huhh abang sama papah jahat, Aca benci, mama liat abang sama papa jahat sama Aca!" Adu Aca pada Marlina.

Lalu mereka melanjutkan sarapannya  setelah selesai Kenji berpamitan untuk ke sekolah.

***

Segini dulu ya ceritanya, semoga suka, jangn lupa vote dan comen!!

4 hari menuju bulan Ramadhan ❤❤

Selasa, 21 april 2020

ONLY MINE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang