Bagian 17

401 26 6
                                    

17. Make Over Auberron

Auberron dan Alex kini sedang berada di kamar Alex dengan seluruh pakaian milik Alex yang tengah disesuaikan di badan Auberron.

“Kau sungguh sangat kecil, Baby. Berapa usiamu?” tanya Alex.

“Enam belas tahun.”

“Kita hanya selisih dua tahun saja, tetapi mengapa badanmu seperti anak umur tiga belas tahun?”

Auberron hanya diam dan tak menanggapi lagi, dia ingin tahu bagaimana dia bisa bersama keluarga De Ellison ini. Auberron tahu, ini keluarga konglomerat yang bekerja pada bidang properti.

“Bagaimana aku bisa bersama kalian?” Alex yang mendengar pertanyaan Auberron pun, sejenak menghentikan kegiatannya.

“Kau pingsan di jalan dengan keadaan yang amat menyedihkan, aku yang saat itu sedang lewat jalan itu pun, berhenti dan melihatmu. Lalu, aku dan Daddy membawamu kemari.”

“Pingsan?” tanya Auberron.

Setelah itu, Auberron juga bertanya, “bagaimana kalian tahu namaku sebelum ku beritahu?” tanya Auberron lagi.

“Itu bukan hal yang sulit bagi kami, Baby. Mencari informasi seseorang sangat mudah bagi kami. Jadi sekarang pakai baju ini.”

“Sekarang?” tanya Auberron dengan nada polosnya.

Alex mengangguk dan mengambil baju yang sesuau dengan tubuh Auberron. “Coba pakai di sana!” perintah Alex dengan menunjukkan arah walk in closet.

Di sana berjajar rapi mulai dari pakaian hingga aksesoris, sejenak Auberron terpukau dengan itu semua. Lalu, dia segera memakai baju yang diberikan oleh Alex.

Auberron keluar dan menghampiri Alex. “Itu kebesaran, tetapi kau tampak menggemaskan mengenakannya.” Alex mencoba mencium pipi tirus Auberron.

“Kau terlalu kurus dan banyak luka pada tubuhmu, kau harus makan banyak dan merawat diri, aku akan membantumu dalam melakukan itu semua.”

Auberron menatap dirinya sendiri, dia hanya berbeda dua tahun dengan Alex, mengapa tubuh Alex tegap dan atletis? Auberron jadi iri melihatnya.

“Hei Baby, mengapa kau murung?” tanya Alex yang menyadari ekspresi Auberron.

“Aku iri melihatmu, tubuhmu tegap. Sedangkan tubuhku sangat kecil, kau benar aku sangat kurus,” jawabnya.

“Tak usah sedih, kau tampak imut. Apalagi jika kau berisi, pasti akan tambah imut. Sekarang, ayo kita makan,” ajak Alex.

Badan Auberron terangkat karena ia digendong oleh Alex. Sungguh, dia tak mau seperti ini, seperti anak kecil saja.

Di meja makan sudah ada Devan, Arthur, Andrew. Saat Auberron datang, ia direngkuh oleh Devan dan didudukkan di pangkuannya.

“Kau mau makan apa, Baby?” tanya Devan.

Auberron mengamati makanan yang tersaji di depannya, tampak sangat lezat! Auberron ingin mencoba semuanya.

“Aku ingin mencoba semuanya, Dad.” Devan mengangguk, ia mulai mengambilkan nasi dua centong dan ayam goreng terlebih dahulu.

“Kau makan ini dulu, setelah habis, kau boleh makan semuanya. Harus dihabiskan ya!” Auberron mengangguk menanggapi ucapan Devan.

Auberron melahap makanan dengan semangat, hingga nasi yang diberikan oleh Devan tadi habis tak bersisa. Devan mulai mengambilkan Auberron makanan yang lain seperti; udang krispi, berbagai macam pasta, dan masih banyak lagi.

Hingga Auberron kenyang dan mengantuk. Auberron tertidur setelah makan banyak.

“Dia seperti babi,” ucap Arthur yang dihadiahi tatapan tajam dari Devan.

“Kau sepertinya sangat tidak menyukai Auberron. Mengapa Ar?”

“Dia kampungan dan dekil.”

“Ternyata Kakak memandang fisik seseorang ya. Lihat saja nanti kalau Auberron sudah mulai gemuk dan berisi. Kakak tak boleh memonopolinya,” jawab Andrew dengan nada julidnya.

Bersambung ...

nb: Arthur sangat tidak ramah.

AuberronWhere stories live. Discover now