Bagian 21

407 29 8
                                    

21. Masa Lalu

“Kau pernah jatuh cinta?” tanya Alex kala rebahan di siang hari. Auberron yang meletakkan kepalanya di lengan Alex pun mendongak menatap Alex.

“Pernah. Siapa juga yang hidup selama rnam belas tahun di dunia tak pernah jatuh cinta.”

“Ada. Orang yang terkurung dan tidak pernah bertemu dengan orang lain.” Auberron membentuk lekukan di dahinya. Memangnya ada orang seperti itu?

“Memangnya ada?” tanya Auberron.

“Entah,” jawab Alex tak memenuhi kepuasan Auberron.

“Siapa yang kau cintai itu?” Alex bertanya lagi.

“Namanya Mia. Dia cantik dan baik. Tapi sayang ...,” jawab Auberron menggantung.

“Sayang kenapa?” Andrew menimbrung dalam pembicaraan Alex dan Auberron. Terlihat Andrew masih mengenakan jas dan kemeja. Lalu, Andrew melepas jasnya dan menyampirkan di sofa yang berada di kamar Auberron.

“Dia diancam oleh saudara tiriku dan saudara tiriku mengatakan dia telah memiliki Mia seutuhnya. Bukankah berarti aku tak ada celah untuk memiliki?” curhat Auberron.

“Brengsek sekali saudara tirimu itu. Kau mau membalas dendam?” tanya Andrew.

“Tidak. Aku tak ingin ada permasalahan yang disebabkan oleh diriku.” Andrew dan Alex hanya saling pandang lalu tersenyum miring mengerikan.

“Kau memang anak baik,” ucap Alex dan mengacak rambut Auberron.

“Lalu, mengapa saat kita temukan tubuhmu banyak bekas luka?” tanya Alex.

“Itu karena ayah tiriku dan ibuku. Bahkan dulu mereka msnyuruhku tidur di gudang langsung di lantai. Badanku dulu terasa sangat sakit,” ucap Auberron panjang dan diakhiri memajukan bibir bawahnya dan mata berlinang.

“Tapi, ada satu adik tiriku yang sangat baik. Namanya Evan, bahkan dia rela membayar orang agar orang yang dia suruh mau menjadi temanku,” imbuhnya, lalu ia menangis.

“Hustt, tenanglah. Jangan risau, ada kami di sini,” ucap Alex sembari memeluk tubuh Auberron. Auberron pun terisak membayangkan betapa kejamnya orang tuanya.

Memang biadab sekali mereka,” batin Alex.

“Mungkin akan semakin asik bila membuat mereka menderita,” batin Andrew.

“Ternyata dia tertidur,” ucap Alex saat mendengar dengkuran halus dari Auberron. Andrew dan Alex tertawa melihatnya. Wajah imut dan mulut terbuka sedikit.

“Saatnya bermain,” ucap Andrew diangguki Alex.

***

“Dad, kita harus membalas semua perbuatan keluarga Auberron. Mereka telah melukai Auberron,” ucap Alex menggebu-gebu.

“Ya, kau benar. Sudah dari awal Dad ingin membalas mereka. Tapi harus kita mulai dari mana? Membangkrutkan mereka atau langsung membunuh satu per satu?” tanya Devan dengan nada bermain-main. Padahal itu berkaitan dengan nyawa seseorang.

“Bangkrutkan dulu, buat ibu Auberron menjauh dari suaminya lalu kita baru mulai menghabisi mereka,” imbuh Arthur.

“Tapi, ada satu di antara mereka yang baik kepada Auberron. Namanya Evan,” kata Alex.

“Habisi saja semua. Dia pasti tidak bisa membela saat Auberron dipukul dan disiksa.” Sungguh kejam keluarga ini. Tetapi, mereka terlalu kesal dengan keluarga yang menganiaya anggotanya sendiri.

“Baiklah, rencana dimulai.”

Bersambung ...

tekan bintang, woy!

AuberronKde žijí příběhy. Začni objevovat