Bagian 29

240 12 1
                                    

Bruk!

Raga bodyguard itu jatuh tersungkur dalam keadaan yang sudah mengkhawatirkan. Pipi dan mata lebam, mulut mengeluarkan darah, dan kening yang sudah sobek dan berucucuran cairan kental berwarna merah.

Nyawanya di ujung tanduk. Dia pun sudah tak berharap untuk hidup. Luka di tubuhnya sudah sangat sakit dan tak bisa ditahan. Dalam ruangan gelap dan berbau amis ini, bodyguard akan meregang nyawa. Di atasnya terdapat Andrew, Arthur, dan Alex yang sudah sangat murka.

“Dasar tidak becus! Kau ingin membunuh adikku? Hah?! Jawab bodoh!!”

“M-maaf, Tuan. Saya teledor,” jawab bodyguard itu dengan penuh ketakutan.

“Kau harus menerima konsekuensinya.” Arthur mengambil pelatuk yang selalu setia berada didalam saku jasnya. Tanpa ragu, Arthur menembakkannya ke dada sebelah kiri bodyguard itu. Bodyguard itu langsung jatuh tersungkur dengan bersimbah darah.

“Selamat tinggal, Jerk!

***

Kondisi Auberron sangat lemah, wajahnya pucat, dan terus menerus muntah mengeluarkan apa yang ada di perutnya, meskipun perutnya kosong. Tak lupa, diarenya yang juga sangat parah.

“Sebenarnya, apa yang ada di makanan anakku hingga dia muntah dan diare begitu parah?” tanya Devan pada dokter yang menangani Auberron

“Racun yang dikonsumsi oleh anak Anda adalah racun lektin. Lektin sendiri dapat menyebabkan muntah, diare, dan peradangan,” jelas dokter itu.

“Apakah itu sangat berbahaya bagi kesehatan anakku?”

“Karena Auberron mengonsumsi makanan yang kadar lektinnya sangat tinggi, maka tubuhnya bisa saja tidak dapat menyerap gizi-gizi yang didapatnya dari makanan. Sehingga, dapat mengakibatkan tubuhnya kurus.”

“Apakah ada penawarnya?”

“Sayangnya belum ada.”

Kalimat pungkasan yang diucapkan oleh dokter tersebut sangat membuat Devan frustasi. Dia harus bagaimana? Perlukah ia membawa Auberron ke luar negeri untuk berobat?

“Dasar pengecut!” umpatnya pada orang yang meracuni anaknya. Dari kejauhan Arthur, Andrew, dan Alex datang menghampiri ayahnya.

“Bagaimana Ayah? Apakah ada kondisi Auberron mulai membaik?”

“Ya, dia sedang istirahat. Racun yang ada di salam tubuhnya ternyata belum ada penawarnya. Lalu, kita harus bagaimana, son?” Devan mengacak rambutnya.

Ketiga anaknya yang melihat ayahnya begitu frustasi pun merasa kasihan, karena belum pernah ayahnya sekacau ini. Bahkan, ini lebih parah daripada bisnisnya yang digelapkan oleh orang kepercayaannya.

***

“Kenapa kau hanya memberinya racun yang tidak langsung menewaskan bungsu De Ellison! Sialan!” ucap seseorang yang sedang berada di club malam dengan wanita penghibur di pangkuannya.

“Hei, kita harus bermain-main dulu. Jangan langsung membunuhnya! Kita buat Devan frustasi dan lengah karena anaknya. Saat itu pula, kita balaskan dendam kita padanya,” balas orang lain yang sedang meneguk minuman keras.

“Terlalu lama, bodoh! Belum tentu, dendam kita akan terbalaskan kalau begini caranya.” Wanita penggoda itu mulai meraba dada si pria, tetapi ditangkis oleh si pria karena dia sedang ingin berbicara serius.

“Buat apa terburu-buru? Tubuhnya itu ringkih, lain kali kita kasih racun yang tidak ada penawarnya lagi. Dengan begitu, dia akan mati karena tidak kuasa menahan sakit yang ia rasakan,”

“Kau terlalu santai,” balasnya.

“Ya, jika anak bungsunya mati, maka mereka semua akan kacau. Devan dan anak-anaknya yang lain pasti akan frustasi dan lagi-lagi mereka lengah, dengan begitu terbalaslah dendam kita. Ataupun jika kau mau, kau bisa menjadi pekerja di kantornya lalu menggelapkan dana, dan fitnah orang lain jika bukan kau lah pelaku dari penggelapan uang perusahaan itu.”

“Kau sangat licik! Tidak apa, aku menyukainya.”

“Jika kita mati pun tidak apa karena kita sudah membalaskan dendam teman kita yang mati dibunuhnya.”

“Hahahaha,” tawa mereka dan pria si pemangku wanita malam mulai berciuman hingga lupa daratan.

***
Note:

Jika dalam pembahasan racun ada yang salah, mohon dikomentari ya! Saya juga masyarakat awam, ini tadi cuma research di google.
• Ceritanya makin ke sini makin ke sana, terima kasih telah membaca karya ini. Bahagia selalu semua
Selamat merayakan ibadah puasa bagi yang merayakan. Kuatkan ibadahmu di bulan suci ini 🙏🙏🙏

AuberronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang