Bagian 23

366 26 16
                                    

23. Lisa Ternyata ...

Di hari yang sama.

Miss Lisa, kita mau kemana?” tanya Auberron pada Lisa yang tengah menggandeng tangannya.

“Hm? Kau akan tahu sendiri nanti,” ucap Lisa.

“Apa Miss sudah izin dengan Daddy?” Auberron bertanya lagi.

“Sudah.” Auberron hanya tersenyum saja, akhirnya ia keluar daru penjara berkedok rumah itu.

Mereka pergi menaiki taksi. Auberron pergi dengan tersenyum lebar. Apa nanti ia akan bahagia? Semoga saja iya. Mengingat masa lalu, jika ia keluar rumah, ada saja cacian yang menyambar di telinga.

“Auberron bukan anak kandung Mr. Devan 'kan?” tanya Lisa pada Auberron. Auberron menjadi murung mendengar pertanyaan itu. Meskipun ia bukan anak kandung Devan, apa boleh jika ia menganggap Devan ayah kandungnya buksn ayah angkat?

Auberron mengangguk untuk menjawab pertanyaan Lisa. Lisa yang menyadari ekspresi wajah Auberron berubah pun langsung meminta maaf.

“Maaf, bila pertanyaan saya menyinggung hatimu,” ucap Lisa yang hanya diangguki oleh Auberron. Sepertinya Auberron kehilangan mood untuk belajar di luar ruangan ini.

Auberron memandang jalanan dari jendela taksi. Auberron mengamati dengan bingung. Mengapa arahnya menuju ke hutan?

“Apa kita akan belajar di hutan, Miss?” tanya Auberron.

“Iya.”

Belajar apa di tengah hutan? Jika belajar tentang ekosistem, apa tak cukup dengan lingkungan sekitar? Mengapa ini sampai ke hutan?

Auberron hanya memendam pertanyaannya di benak. Mereka telah sampai dan segera turun dari taksi. Auberron memegang kuat baju Lisa.

Mereka masuk ke dalam sebuah rumah yang tampak seperti rumah hantu karena gelap, dan temboknya ditumbuhi tanaman menjalar.

Auberron dan Lisa masuk ke dalam rumah itu dan Auberron terkejut. Banyak laki-laki gagah berupa garang yang sedang menenggak minuman keras sembari beberapa wanita malam yang bergeleyotan di tubuh si laki-laki.

“Ahh, mangsa kita sudah datang ternyata,” ucap salah satu di antara mereka. Laki-laki itu lalu mendorong wanita yang ada di pangkuannya dan mendekat ke arah Auberron dan Lisa.

Auberron mencoba menyembunyikan tubuhnya dibalik tubuh Lisa. Lisa menarik tubuh Auberron dan menempatkan Auberron tepat dihadapannya.

“Ini! Perintahmu sudah kulaksanakan. Sekarang, tunaikan janjimu untuk melepaskan ibuku!” ucap Lisa dengan nada tegas. Auberron memandang Lisa dengan mata sudah berkaca-kaca.

“Baiklah! Jo, lepaskan wanita tua itu!” titah seorang lelaki yang tadi berjalan ke arah Auberron pada lelaki yang ia panggil Jo.

Auberron ditarik oleh lelaki yang memandanginya dan didudukkan secara kasar di lantai.

“Hei, anak pungut! Kau akan menunggu ajal datang menjemput,” ucapnya dengan mendorong-dorong kepala Auberron.

Auberron dibawa ke lantai penuh jeruji seperti penjara yang di dalamnya penuh sekali manusia-manusia lemah tak berdaya.

Gangguan kecemasannya kembali kumat. Auberron memejamkan matanya sembari ngelantur kata 'jangan'. “Jangan, jangan, jangan.”

“Hei, kau kenapa? Kau takut?” tanya lelaki itu dengan senyum mengerikan miliknya.

Lelaki itu memasukkan Auberron ke dalam bui yang penuh dengan darah dan beberapa potongan anggota tubuh berceceran.

Auberron pingsan sebelum disiksa. “Sungguh kasihan,” ucap lelaki itu dengan senyum lebarnya. Lain di mulut lain di hati.

***

Devan, Arthur, Andrew, dan Alex sudah kembali pulang. Mereka memanggil-manggil nama Auberron dari pintu masuk rumah.

“Jangan berteriak, mungkin saja Auberron sedang tidur,” ucap Devan. Alex dengan tak sabaran langsung berlari menuju kamar Auberron. Tetapi, ia tak menemukan Auberron.

Alex kembali berlari menuju tempat keberadaan ayah dan kedua kakaknya. “Daddy, Auberron tak ada di kamarnya.”

Devan langsung menyuruh anak buahnya untuk mencari di setiap sudut ruangan yang ada di rumahnya. Namun, nihil. Tetap tak ditemukan.

Hingga Devan melihat rekaman kamera pengawas yang ada di rumahnya. Dia melihat Lisa membawa pergi Auberron. Tapi sebelum itu, Lisa memberikan serbuk di minuman penjaga gerbang dan kemungkinan itu adalah obat tidur.

“LISA PENGHIANAT!” teriak Devan.

Anak-anaknya pun ikut murka dan mereka telah menandai Lisa sebagai penghianat keluarga mereka dan berharap Lisa telah bersiap untuk kejutan yang akan datang.

Bersambung ...

AuberronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang