⊳⊰ LIMA BELAS ⊱⊲

97.8K 9.4K 604
                                    

(Ada foto disini, aktifkan internet kalian!)

━─━────༺༻────━─━

Ceklek.

Bumi dengan seragam sekolah nya masuk ke dalam kamar diiringi senyum. Mata nya menatap sosok perempuan berambut panjang yang duduk bersandar pada kepala ranjang.

Bumi mengernyit sembari mendekati Fazura.

"Kamu kenapa? Sakit?" pertanyaan Bumi ternyata mampu menyentak Fazura. Fazura terlihat terkejut menatap Bumi.

Bumi semakin penasaran dan khawatir. Tangannya bergerak menyentuh pipi Fazura.

"Kenapa, Zura?" yang ditanya hanya menatap Bumi tanpa menjawab.

Bumi membungkuk untuk menatap mata Fazura lebih dekat. Ia merasa janggal dengan tatapan perempuan itu padanya. Ada apa?

"Denger aku, kan? Kamu kenapa, sayang? Bilang sama aku, jangan kayak gini, aku takut."

Fazura berkedip lalu menghindari tatapan Bumi. Berdeham sejenak dan menjawab, "Gak apa apa, Bumi. Pulang dari kapan? Kok aku gak tau, ya?" Fazura mengalihkan pembicaraan. Perempuan itu menjauh dari Bumi, beranjak untuk bangun.

Bumi menatap punggung Fazura yang bergerak tanpa arah entah kemana tujuannya. Ini sungguh janggal.

Bumi mengikuti langkah Fazura hingga tubuhnya tepat dibelakang tubuh mungil Fazura, tangannya memutar bahu Fazura hingga perempuan itu bisa berhadapan langsung dengannya.

Ia sedikit membungkuk untuk mendekati wajah Fazura.

"Kenapa?" suara rendahnya terdengar mengintimidasi Fazura.

Fazura menerjap kemudian menggeleng dengan cengiran lucu nya. "Aku gak kenapa napa, Bumi. Emangnya aku kenapa? Aneh, ya?"

Bumi dengan tampang datar nya menatap Fazura dengan serius. Ia merasakan kebohongan Fazura. Tapi melihat usaha Fazura yang menutupi hal itu ia rasa memang bukan saatnya dirinya tahu apa yang Fazura sembunyikan. Bumi hanya berharap, yang disembunyikan Fazura tidak mempengaruhi bayi nya.

Bumi melepas tangannya dari bahu kecil Fazura. Ia mengecup sekali kening Fazura lalu Fazura ia dekap hangat.

"Aku harap itu beneran gak apa apa. Bumi sayang Zura."

Sedangkan yang didekap menyembunyikan gugupnya. Fazura jujur dalam hatinya, ia memikirkan semua kata kata Mikael. Kata kata tentang Bumi yang terbebani dengan adanya dirinya.

Ia juga memikirkan tawaran kembali pada Mikael.

•••

Air turun dari langit malam ini.
Begitu deras dan berangin kencang.

Didalam rumah besar milik keluarga Bumi, anak si pemilik rumah sedang mencari kehangatan di sebuah pelukan perempuannya.

Sedangkan yang tengah dipeluk peluk sibuk dengan ponsel ditangan. Sedang menonton video senam ibu hamil. Saat cek kandungan tadi, Fazura disarankan untuk melakukan senam untuk ibu dan bayinya, akhirnya sekarang Fazura mencari video nya untuk ia praktekkan besok.

"Liat apa itu?" Bumi mengintip isi ponsel Fazura. terlihatlah video senam yang tak Bumi mengerti apa manfaatnya.

Bumi mengedikkan bahu lalu memeluk Fazura kembali, kepalanya ia letakkan dileher Fazura, rasanya hangat.

Kembali pada Fazura, perempuan itu kini hafal gerakan yang harus dilakukan. Kepalanya mengangguk, namun berhenti ketika mendengar notifikasi masuk. Fazura terdiam sebentar, matanya melirik Bumi yang masih asik menduselinya.

BUMI [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang