BUMI [Terbit]

⊳⊰ LIMA PULUH ⊱⊲

Anjay udah 50 part

~❃~✧~❃~

2 bulan berlalu.

Di siang yang lumayan terik ini, Fazura dengan perut yang sudah terlihat membesar tengah berada dirumah Ilora.

Wanita hamil itu sangat pasrah dipakai Ilora sebagai boneka percobaan.
Ilora sedang mempraktikkan cara mengikat rambut panjang Fazura menjadi ikatan yang rapih dan juga menggemaskan untuk Fazura.

Fazura sesekali meringis kala Ilora tak sengaja menarik rambutnya terlalu kencang membuat laki laki yang ada di layar ponsel Fazura beberapa kali memarahi Ilora.

"Udah selesai, Kak." ucap Ilora setelah merapihkan pita diatas kepala Fazura.

Fazura mengangkat kepalanya, menatap pantulan dirinya di cermin dan benar saja hasil tangan Ilora sangat indah.

[ Illustration ]

[ Hanya ilustrasi bagian rambut ]

Fazura tersenyum lebar melihat pita diatas kepalanya.

"Lucu banget! Makasih, Ilora."

Ilora tersenyum bangga kemudian merapihkan peralatan yang tadi ia gunakan.

Helaan nafas dari laki laki di seberang telepon terdengar, "Mau ke rumah sakit aja kamu sampe cantik banget begitu, awas aja kalo Bian sampe punya niat ngerebut kamu lagi. Aku bikin dia meninggal beneran."

Fazura berdesis tak suka, "Gak boleh begitu mulutnya! Aku ke rumah sakit sekalian cek baby, Bumi." jelasnya sebelum berdiri mencari tas tangan putih gading miliknya.

Di layar, Bumi terlihat memajukan bibirnya hendak mengeluarkan jurus.
"Mau ikut, boleh?"

Fazura berdecak menatap wajah Bumi yang sedang berusaha membujuknya. "Gak! Selesain dulu itu kerjaannya. Siapa suruh dua hari nyantai banget dirumah sampe ninggalin kerjaan yang numpuk begitu?" sisi keibuan Fazura keluar disaat seperti ini.

Bumi ini memang menyebalkan.
Lelaki itu mengambil libur 2 hari hanya dipakai untuk bersantai dirumah, bermanja manja dengannya, dan lelaki itu tak ada hentinya berkata gemas pada perutnya.
Hingga datanglah segunung berkas berkas untuk Bumi yang beberapa bulan kedepan akan dinaikkan pangkat menjadi direktur perusahaan.