⊳⊰ DUA PULUH SEMBILAN ⊱⊲

87.3K 8.8K 401
                                    

Serius aku lupa update hwaaaaaa
Maaf maaf.
Btw, kaget banget vote part kemarin udah 500. Syok abiss!!

Lagi dong, aku ketagihan liat notif vote komen rame ehehehehe

*bantu koreksi typo ya bang!
————————

Entah Arzelion yang kebanyakan uang atau memang sangat menyayangi anak semata wayangnya, semalam Papi dari Bumi itu menelepon kalau sudah mem-booking satu hotel bintang 5 yang dekat dengan Ostend Beach. Katanya sekalian honeymoon untuk menghadirkan penerus Bumi De Orlando.

3 hari setelah menempati rumah baru di Ibu kota Belgia itu, mereka kini sudah dalam perjalanan menuju tempat destinasi. Dengan mobil yang Bumi sewa selama seminggu kedepan, Bumi mengikuti instruksi dari ponsel pintarnya.

"Masih satu jam lagi, sayang. Kamu tidur aja gih," ujar Bumi menoleh sekilas menatap Fazura yang sedang asik menonton Rainbow Ruby di ponsel canggih milik perempuan itu.

Fazura menggeleng tanpa mengalihkan pandangannya, "Kamu mah nyuruh tidur mulu. Aku 'kan juga mau liat liat jalanan Brussel." ujar Fazura kesal menyuarakan suara hatinya. Jelas saja, kemanapun mereka pergi, Bumi selalu saja menyuruh Fazura untuk tidur. Dan bodoh nya Fazura menurut sehingga ia banyak tertinggal hal menarik dijalan.

Bumi terkekeh mendengarnya, "Nanti kamu bosen kalo gak tidur, makanya aku suruh tidur."

"Gak bosen, aku nonton Ruby." jawab Fazura mengangkat ponselnya.

Bumi menggeleng.
"Tontonan anak kecil ditonton," gumamnya yang didengar Fazura dengan jelas.

Fazura melotot tak suka, "Ngomong kayak gitu lagi, kita puter balik!"

"Aku yang nyetir, cantik."

Fazura mendengus dan lanjut menonton.
"Gak sadar diri, sendirinya nontonin Pow Patrol terus." Fazura menggumam.

Bumi yang mendengar kartun kegemarannya disebut pun tertawa, "Ya gak usah buka kartu juga sih, babe."

Perdebatan kecil itupun terhenti dan sepanjang perjalanan diisi dengan suara Ruby dan teman teman seperbonekaannya karena ponsel Fazura tetap menayangkan kartun tersebut sedangkan pemilik ponsel sudah terlelap.

Tak melihat pergerakan kursi penumpang sampingnya, Bumi menoleh sekilas lalu terkekeh merasa gemas. Tadi disuruh tidur marah marah tapi akhirnya tidur juga.

Bumi memelankan laju mobilnya lalu menepi sebentar. Ia menurunkan sandaran kursi Fazura agar menjadi tempat tidur yang nyaman. Bumi mencubit pipi Fazura pelan sebelum kembali melajukan mobil.

"Istri gue lucu amat dah,"

•••

Sampai di kamar hotel yang luar biasa besar dan mewahnya, Fazura langsung mencuci tangan dan kakinya lalu mengganti pakaiannya menjadi pakaian santai.

"Mandi, gih. Abis itu istirahat, capek pasti abis nyetir." titah Fazura yang keluar dari kamar mandi sudah dengan dress putih motif bunga kuning.

Bumi melepas jaket hitamnya lalu melangkah menuju kamar mandi. Tak lama kepalanya menyembul keluar dari pintu kaca yang dibuat buram.

"Aku baru pesen layanan kamar buat makan siang. Makannya tungguin aku ya, Azura." kedipan sebelah mata ditinggalkan Bumi sebelum benar benar masuk kedalam kamar mandi.

Fazura menggeleng sudah hafal tingkah laku Bumi yang selalu random.

Fazura pergi ke meja rias yang disediakan disana lalu ia menata rambutnya dengan indah. Ia mengepang rambutnya menjadi satu dengan menyamping, baru akan menambahkan aksesoris yang dibawanya, bel berbunyi.

BUMI [Terbit]Where stories live. Discover now