⊳⊰ TIGA PULUH EMPAT ⊱⊲

63.8K 7.1K 167
                                    

Vote, thanks.
Umm, bantu koreksi typo ya!

▪ - ▪ - ▪ - ▪ - ▪ - ▪ - ▪ - ▪ - ▪ - ▪

Bugatti Chiron terparkir cantik dihalaman parkir mobil University of Antwerp. Walau ia kalah mahal dari mobil lain disampingnya, tak sedikit yang melirik kearah mobil milik Bumi tersebut.

2 hari setelah Bumi meminta klarifikasi Maminya terkait kunci mobil didalam box tersebut, mobil tersebut benar benar datang dan terparkir indah didepan rumah Bumi. Sejujurnya Bumi saat itu hampir pingsan.

Dan saat ini sudah hari selanjutnya, hari dimana Bumi mencoba mobil barunya sekaligus pamer ke masyarakat Brussel.

"Keren amat ya mobil aku, pada nengok semua." celetuk Bumi dengan senyum bangganya ketika ia melirik spion. Fazura disamping Bumi memutar bola mata malas hingga ia menemukan sesuatu.

"Mereka nengok ke Lambo sebelah kali, tuh." Bumi mengernyit lalu menoleh ke kiri dan benar saja ada Lamborghini Aventador berwarna silver menyilaukan berhasil membuat Bumi menutup mulut yang sempat sombong itu.

Fazura menggeleng, "Lagian kamu parkir disini, samping kamu aja Lambo juga."

Bumi menghela nafas membenarkan ucapan Fazura. Niatnya sombong malah di sombong kan balik. Ia sedikit iri.

"Udah, ah. Aku masuk ujian jam berapa?" Fazura mengeluarkan ponselnya dari jaket levis hitam yang dipakainya hari ini. Jam menunjukkan pukul 10:12 pagi, jadwalnya Fazura akan ada tes pukul 10:20.
Tes seleksi gelombang terakhir diadakan hari ini, Fazura dan Bumi sangat senang mendengarnya saat itu. Fazura pun kini memiliki kesempatan untuk maju.

Fazura menoleh kearah Bumi ketika tidak mendengar suara apapun, dan dirinya melihat Bumi dengan wajah lesu.
Mau tak mau, Fazura menahan tawa.

"Lain kali liat liat dulu, Mas ganteng." tangannya mencubit pipi Bumi.

"Aku keluar sekarang, ya?" tanya Fazura membuat Bumi menoleh. Kepala laki laki itu menggeleng dengan bibir mengerucut.

"Mau kiss dulu." ucap Bumi menunjuk bibirnya.

Fazura langsung menghampiri Bumi dan memberikan kecupan 3 detik lalu ia menjauh setelahnya. "Semangat nge-gym nya. Aku telepon kamu kalo aku udah selesai."

Fazura membuka pintu mobil namun Bumi lebih dulu menahan membuat Fazura kembali terfokus pada Bumi.

Cup.

"Semangat, sayang. Allah maha baik ngasih kesempatan buat hamba-Nya yang cantik ini. Hati hati, ya. Jangan naik tangga, jangan salah pergaulan, dan jangan deket deket cowok lain."

Fazura tersenyum kemudian mengangguk, mengambil tangan Bumi untuk ia kecup punggung tangannya.

"Sampai ketemu lagi nanti siang." Fazura keluar dari mobil Bumi dan melambai sebelum semakin jauh melangkah. Bumi tak melunturkan senyumnya, bahkan saat ia memundurkan mobilnya pun ia masih tersenyum meski hatinya dongkol akibat Lamborghini disetiap sisi parkiran yang luas ini.

•••

"Wait, guys. Kalian liat cewek yang duduk didepan itu?" seorang laki laki dengan rambut blonde dan mata hijau gelap keturunan Australia menunjuk pada seorang wanita bertubuh mungil bernama Fazura.

Teman teman disamping lelaki itu memusatkan perhatian pada Fazura. Sialnya, Fazura sedang mode menggemaskan. Kaki diayunkan, tangan menyangga dagu hingga membuat bibirnya mengerucut, mata perempuan itu juga sedang bergerak membaca materi yang tengah dipelajari.

"Cute, right?" bibirnya menyunggingkan senyum miring menyatakan ia tertarik.

"Yes, she's cute. Bisa dapetinnya, gak?" lelaki dengan sebuah piercing di alis menatap si mata hijau remeh. Keduanya ini dikabarkan memang sering bertarung dalam berbagai hal meskipun status keduanya teman.

BUMI [Terbit]Where stories live. Discover now