13. Target

2.4K 631 42
                                    

Met pagi epribadeh!

Mon maap kelamaan,  dunia nyata terlalu riuh jadi gini deh. Langsung aja cuss.

BAGIAN TIGA BELAS: TARGET

Saat sebuah proposal perundang-undangan, peraturan internal, atau bahkan ketika seseorang diajukan untuk menjalani uji kelayakan dalam menempati posisi tertentu, maka proses pelobian pun dimulai. Setiap anggota yang dianggap menentukan akan didekati dengan lebih intens oleh mereka yang berkepentingan, dan biasanya, proposal lobi akan dibawakan oleh asisten-asisten muda dan cerdas yang umumnya masih berstatus mahasiswa agar bisa memberikan presentasi dengan memuaskan. Yang tidak diketahui khalayak, para asisten ini bukan hanya bertugas mempresentasikan proposal, tetapi juga menjadi bagian dari proposal itu sendiri. Pada dasarnya, mereka adalah tenaga yang disewa untuk menyuap para anggota dituju, dengan menggunakan seks.

Tidak sembarangan orang bisa menjadi asisten atau lebih tepatnya, escort man dan escort lady itu. Bukan hanya berpenampilan fisik mendekati sempurna, mereka juga diharuskan cerdas, karena pada merekalah terletak keberhasilan dari pelobian. Bayaran mereka pun tak main-main, mereka bisa hidup mewah dan menyelesaikan kuliah tanpa harus berpikir keras mencari uang.

Masalahnya, sama seperti semua proses negosiasi, proses pelobian menggunakan suap seksual ini juga bisa saja gagal. Entah karena salah perhitungan, atau, karena wakil rakyat yang dituju ternyata adalah orang berprinsip. Meski jarang sekali, ada beberapa sosok yang masih bertahan dengan nilai yang mereka anggap benar. Untuk orang-orang seperti ini, suap seksual tidak akan mempan, itu sebabnya, mereka akan dijebak dalam skandal.

Itulah yang membuat Saskia stres. Wakil rakyat yang harus dirayunya nanti, kemungkinan adalah sosok dengan prinsip yang tak tergoyahkan. Saskia belum tahu siapa, tapi saat dia terpilih, misi yang diembannya membuatnya terguncang. Dia harus menjebak pria itu dalam skandal.

Saskia ketakutan. Kalau benar itu yang jadi misinya, bukan hanya wakil rakyat tersebut yang hancur, tapi nama baik Saskia juga. Menjebak seseorang dalam skandal sama saja membuka identitasnya sebagai escort lady, dan dia tak bisa membayangkan apa yang harus ditanggung keluarganya karena itu. Bambang Wiryanto—yang semula mengaku bernama Hanif—menyarankan agar dia bicara dengan pers. Alasan Bambang, mungkin dengan membocorkan masalah itu, maka misi Saskia bisa dibatalkan. Lagi pula, dia pun muak dengan permainan itu setelah melakukannya selama bertahun-tahun.

Bambang menutup kisahnya dengan ekspresi murung. Dia menghela napas berat dan menutup wajahnya dengan telapak tangan, punggungnya membungkuk karena terlihat menanggung beban teramat berat. Diana dan Bejo saling berpandangan, mereka tidak menyalahkan pria itu kalau terlihat begitu lelah. Apa pun yang dilakukannya selama ini pasti membuat hati nuraninya memberontak pada akhirnya.

Terlepas dari itu, cerita yang disampaikannya hanya sedikit melengkapi apa yang mereka dengar dari Saskia, jadi, keduanya bertanya-tanya. Kenapa dia akhirnya menghubungi mereka lagi dan memaksakan diri untuk bicara?

"Pak Bambang," panggil Diana. "Apa Bapak tahu kalau Saskia...."

Bambang mengangguk. Dia melepaskan tangannya dari wajah dan menatap Diana. "Saya meneleponnya sebelum dia meninggal, dan Saskia bilang lega karena sudah bercerita pada kalian. Setelah itu, dia mengirimkan pesan."

Diana dan Bejo manggut-manggut..

"Apa yang dia katakan, kalau kami boleh tahu?" Diana memastikan.

Bambang mencari sejenak di ponselnya, lalu menunjukkan kepada Diana. "Dia bilang sudah tidak mampu menanggung semua. Dia benci dimanfaatkan untuk kepentingan orang-orang yang terlalu serakah. Daripada mencoreng wajah keluarganya, dia memilih mati."

Diana, Sang Pemburu Badaiजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें