Tajuk 6: Masalah Video

4 2 0
                                    

Woo-Soo membiarkan Da-Reum mengingat tentang hal yang baru saja dia katakan. Memberi waktu luang untuk sang gadis bernapas setelah dua kejadian mengejutkan datang berturut-turut.

"Ahjus ...."

Ahjussi melompat dari atap!”

Da-Reum menutup mulut karena pengakuan tiba-tiba Woo-Soo seolah-olah menebak isi kepalanya.

Ahjussi merasa bersalah karena ....”

Da-Reum mengangguk berulang kali untuk pernyataan Woo-Soo tentang dirinya dan ... Hee-Sun. Benarkah dia? Takdir mempertemukan mereka kembali di masa seratus hari sebelum Da-Reum didorong dari atap. Tragedi menyedihkan mungkin akan terganti dengan peristiwa sebaliknya. Semua itu dimulai dari video tersebar. Woo-Soo dan Da-Reum memulai semuanya dari penyebar video, Suhee. Lalu, mencari tahu tentang Ji-Hoon, selaku hubungannya dengan Suhee.

Da-Reum bertanya-tanya tentang video yang tersebar hari ini. Dia hendak mengeluarkan ponsel, tetapi otaknya memproses hal lain lebih cepat. Da-Reum tidak bisa mengabaikan apa yang akan terjadi pada Hee-Sun. Lalu ... masalah liontin milik Hee-Sun yang berada di TKP?

Ahjussi,” panggil Da-Reum. Woo-Soo sedang berpikir untuk mencari jalan keluar agar bisa menyelamatkan orang-orang.

Ahjussi!” teriak Da-Reum meski jarak mereka dekat. Woo-Soo menoleh dengan memperlihatkan alis tebal yang menyatu.

“Hee-Sun dan Juee ...,” jelas Da-Reum ragu, “ini baru kemungkinan, Ahjussi. Mungkin ada hubungan antara keduanya?”

“Nemuin sesuatu?” Woo-Soo bertanya balik. Ekspresi seriusnya sangat menegangkan.

Tentu, siapa yang enggak takut kalau keluarga satu-satunya harus mati dua kali? Da-Reum mengeluarkan air mata dari sudut matanya. Namun, dia tidak bisa bersikap lemah dalam keadaan ini.

“Liontin yang dipegang Juee waktu ... ehm,”

“Kenapa?”

“Itu milik Hee-Sun!” terang Da-Reum, “Inspektur Wang?”

Ahjussi enggak bisa ikut investigasi kerena Juee keluarganya Ahjussi. Jadi, Ahjussi enggak tahu tentang liontin itu. Pastinya, kita perlu cari tahu kenapa Hee-Sun yang hilang, berada di lokasi kejadian,” jelas Woo-Soo memantapkan kalimatnya.

Da-Reum kembali menatap layar ponsel untuk melihat video. Sekarang dia tidak terlalu takut karena beban sudah terbagi. Kakak Juee lebih perhatian dari apa yang diceritakan Juee dahulu. Da-Reum berharap semuanya berjalan seperti keinginan. Mau Hee-Sun atau pun Juee, semuanya selamat.

Layar benda pipih itu menampilkan sosok Da-Reum yang sedang makan bersama Woo-Soo. Di dalam video, Da-Reum dan Woo-Soo seolah-olah tidak berjarak. Ke mana perginya Polisi Wang dan Hee-Sun, mungkin ulah si pembuat video.

“Apa ini?” Da-Reum terkejut. Apa lagi ketika melihat caption yang dituliskan si pembuat video. Suhee! Sialan, dia!

Ahjussi enggak tahu kalau kejadiannya bakal begitu.”

Tanpa pikir panjang, Da-Reum bergegas memasuki gerbang sekolah sambil melewati beberapa kerumunan yang menatapnya jijik. Mereka terlalu mendiskriminasi hanya sebuah video makan malam.

Juee sedang melotot di depan pintu kelas. Menghalangi Da-Reum dengan wajah marah yang tidak dapat dibendung. Kedua mata gadis itu memerah, jelas berkaca-kaca.

Juee menggenggam erat tangan kiri sahabatnya lalu menyeret tubuh itu untuk menjauh dari orang-orang. Gadis itu menahan amarah dan kata-katanya dalam ekspresi yang tidak terpetakan.

God's Gift: 100 DaysWhere stories live. Discover now