Woo-Soo membiarkan Da-Reum mengingat tentang hal yang baru saja dia katakan. Memberi waktu luang untuk sang gadis bernapas setelah dua kejadian mengejutkan datang berturut-turut.
"Ahjus ...."
“Ahjussi melompat dari atap!”
Da-Reum menutup mulut karena pengakuan tiba-tiba Woo-Soo seolah-olah menebak isi kepalanya.
“Ahjussi merasa bersalah karena ....”
Da-Reum mengangguk berulang kali untuk pernyataan Woo-Soo tentang dirinya dan ... Hee-Sun. Benarkah dia? Takdir mempertemukan mereka kembali di masa seratus hari sebelum Da-Reum didorong dari atap. Tragedi menyedihkan mungkin akan terganti dengan peristiwa sebaliknya. Semua itu dimulai dari video tersebar. Woo-Soo dan Da-Reum memulai semuanya dari penyebar video, Suhee. Lalu, mencari tahu tentang Ji-Hoon, selaku hubungannya dengan Suhee.
Da-Reum bertanya-tanya tentang video yang tersebar hari ini. Dia hendak mengeluarkan ponsel, tetapi otaknya memproses hal lain lebih cepat. Da-Reum tidak bisa mengabaikan apa yang akan terjadi pada Hee-Sun. Lalu ... masalah liontin milik Hee-Sun yang berada di TKP?
“Ahjussi,” panggil Da-Reum. Woo-Soo sedang berpikir untuk mencari jalan keluar agar bisa menyelamatkan orang-orang.
“Ahjussi!” teriak Da-Reum meski jarak mereka dekat. Woo-Soo menoleh dengan memperlihatkan alis tebal yang menyatu.
“Hee-Sun dan Juee ...,” jelas Da-Reum ragu, “ini baru kemungkinan, Ahjussi. Mungkin ada hubungan antara keduanya?”
“Nemuin sesuatu?” Woo-Soo bertanya balik. Ekspresi seriusnya sangat menegangkan.
Tentu, siapa yang enggak takut kalau keluarga satu-satunya harus mati dua kali? Da-Reum mengeluarkan air mata dari sudut matanya. Namun, dia tidak bisa bersikap lemah dalam keadaan ini.
“Liontin yang dipegang Juee waktu ... ehm,”
“Kenapa?”
“Itu milik Hee-Sun!” terang Da-Reum, “Inspektur Wang?”
“Ahjussi enggak bisa ikut investigasi kerena Juee keluarganya Ahjussi. Jadi, Ahjussi enggak tahu tentang liontin itu. Pastinya, kita perlu cari tahu kenapa Hee-Sun yang hilang, berada di lokasi kejadian,” jelas Woo-Soo memantapkan kalimatnya.
Da-Reum kembali menatap layar ponsel untuk melihat video. Sekarang dia tidak terlalu takut karena beban sudah terbagi. Kakak Juee lebih perhatian dari apa yang diceritakan Juee dahulu. Da-Reum berharap semuanya berjalan seperti keinginan. Mau Hee-Sun atau pun Juee, semuanya selamat.
Layar benda pipih itu menampilkan sosok Da-Reum yang sedang makan bersama Woo-Soo. Di dalam video, Da-Reum dan Woo-Soo seolah-olah tidak berjarak. Ke mana perginya Polisi Wang dan Hee-Sun, mungkin ulah si pembuat video.
“Apa ini?” Da-Reum terkejut. Apa lagi ketika melihat caption yang dituliskan si pembuat video. Suhee! Sialan, dia!
“Ahjussi enggak tahu kalau kejadiannya bakal begitu.”
Tanpa pikir panjang, Da-Reum bergegas memasuki gerbang sekolah sambil melewati beberapa kerumunan yang menatapnya jijik. Mereka terlalu mendiskriminasi hanya sebuah video makan malam.
Juee sedang melotot di depan pintu kelas. Menghalangi Da-Reum dengan wajah marah yang tidak dapat dibendung. Kedua mata gadis itu memerah, jelas berkaca-kaca.
Juee menggenggam erat tangan kiri sahabatnya lalu menyeret tubuh itu untuk menjauh dari orang-orang. Gadis itu menahan amarah dan kata-katanya dalam ekspresi yang tidak terpetakan.
YOU ARE READING
God's Gift: 100 Days
Mystery / ThrillerWang Da-Reum jatuh dari atap sekolah karena sebuah insiden 'keputusasaan'. Saat tersadar, dia kembali ke seratus hari sebelumnya ketika rentetan kejadian menyedihkan yang menimpanya terjadi. Berpikir takdir baik akan menghampiri dan takdir buruk ak...