EPILOG

3 0 0
                                    

Da-Reum meminta penjelasan Ahn-Jeong untuk semua hal bejat yang dia lakukan padanya dan orang-orang di sekitarnya. Meski Da-Reum sudah mendengar semuanya, dia tetap meminta jawaban yang jelas.

"Tunggu! Berpikirlah sebelum bertindak!" teriak Da-Reum untuk menghentikan Ahn-Jeong yang akan mendorong Juee. Keduanya sudah berada di atas bangku, tangan laki-laki itu di leher adiknya Woo-Soo.

Woo-Soo yang memegang pistol siaga, Kyung-Ho merangkul Hee-Sun yang masih pingsan. Keduanya menatap marah pada laki-laki yang pergerakannya tidak terbaca. Woo-Soo menatap sang adik yang berdiri condong ke belakang dengan mata tertutup, terlalu menyeramkan untuk menatap kematian. Di tangannya ada kalung Hee-Sun yang terjatuh ketika Ahn-Jeong menamparnya.

"Kau ingin tahu kejadian malam itu, Da-Reum?" tanya Ahn-Jeong akhirnya. Dia melepaskan satu tangannya membuat semua orang yang melihat waswas kalau laki-laki itu benar-benar melepaskan pegangannya.

Da-Reum mengangguk dengan menahan tangis.

"Sial! Bahkan Tuhan membantumu, sialan!" teriak Ahn-Jeong sambil menggoyang tubuh Juee, Da-Reum melangkah karena takut. Lututnya bergetar rasanya dia tidak sanggup lagi berdiri dan menyaksikan itu semua. Dia harus menahan diri agar perhatian Ahn-Jeong tetap padanya dan menahan Juee. Membuat laki-laki itu lengah pada niatnya.

"Kau tahu apa yang orang tuaku lakukan padaku. Keluargamu ... Wang jibsa bahkan tidak berkedip saat Yang Sr. memperlakukan dengan buruk. Setidaknya satu kali saja, kau pernah berniat membantuku? Keluargamu?"

Bagaimana bisa keluargaku yang tidak memiliki apa-apa melaporkan semua itu? Bagaimana jika keluargaku menghilang lebih dahulu, apa kau tidak akan berpikiran begitu, Ahn? Da-Reum menangis tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

"Tidak apa-apa. Kau tidak akan pernah mau membantuku. Aku juga tidak akan pernah mengharapkan apa pun setelah ini. Terlalu menyedihkan jika memikirkan kisah dahulu. Aku terlalu muak menunggu dan berharap pada manusia!"

Da-Reum menggeleng. Dia berlari secepat yang dia bisa dan menarik Juee agar terjatuh ke samping diikuti Ahn-Jeong. Dirinya menggantikan Juee dan terjun bebas ke bawah.

Tubuh gadis yang terbaring di rumah sakit selama satu bulan itu masih sama. Tidak ada pergerakan. Perban yang menutupi hampir sebagian tubuhnya masih memiliki bercak darah. Teman-teman yang mengunjunginya satu per satu pulang dengan wajah masam. Sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian akhir sebagai penentu.

Ji-Han, Hee-Sun, Juee, dan Suhee bergantian menjaganya siang dan malam dan berharap akan melihat Da-Reum kembali sadar.

Wang jibsa menemui Ahn-Jeong di ruang penjara yang terpisah dari tahanan lain. Dia menjelaskan semua kejadian setelah Woo-Soo menceritakan dendam Ahn-Jeong pada Da-Reum. Ayah Wang tidak bisa marah, dia meminta maaf sekaligus memberi tahu laki-laki itu bahwa mereka keluar dari rumah itu karena melaporkan Tuan dan Nyonya Yang pada polisi.

Ahn-Jeong duduk termenung dan menyesali perbuatannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

God's Gift: 100 DaysWhere stories live. Discover now