Chapter 22: I'M A WAKE

1.5K 69 1
                                    

"Ma... Ma!! Ma!!! Mama!!!"

"Tolong bilang ini semu cuman mimpi Ma?? Mama bercanda kan???"

"Mama!!! Tolong bangun!"

Setelah itu aku terbangun dari tempat tidurku, aku megelihat keseliling ruangan yang ku tiduri,

"Mimpi itu lagi?" seruku sambil berdiri dari tempat tidurku. Sudah kiranya 8 tahun kejadian itu berlalu ya? Aku tidak ingat apa yang terakhir kali kulakukan tadi malam, aku membuka gorden besar di dalam kamarku. 'Ini pagi yang indah...' seruku pada pikiranku sendiri aku melihat kamarku sekali lagi,

"Ah... kamar ini berbeda dengan yang ada di rumah Papa dan Mama.." seruku sambil menghela napas sudah kiranya ku tinggal bersama Saber, di salah satu gedung pencakar langitnya. Sudah kiranya 2 bulan lalu aku setuju ikut dengan untuk meneruskan kecerdasan otakku di london untuk megambil S2 dan menjadi Bodyguard anak tirinya yang aku tidak pernah kira adalah 'Dia' kenapa harus dia? Tapi sudahlah.... perlahan aku megambil bajuku di lemari besar itu aku megambil baju terusan dengan warna pink pucat sepertinya dan jaket pendek untuk menutupi pundakku serta tas hitam normal sepeti tengtengan biasa.

Setelah bersiap-siap memilih baju aku melihat jam tembok yang ada di kamarku, 'Sebaiknya aku mandi dulu' pintaku pada diriku sendiri kemudian masuk kedalam kamar mandi aku mengatur derajat air menjadi hangat lalu langsung membuat air hangat menguyur kepalaku perlahan dari shower, setelah itu apa yang terjadi ya? Setelah Mama bersiba darah?.... aku menutup mataku dan mengingat-ingat apa yang terjadi setelah itu.

Di tengah hujan deras itu.....

Tiba-tiba aku menyadari ada sesuatu di belakangku pikiranku kosong tanganku gemetar bersibah darah dan mataku yang sebam karena menangis langsung aku mengambil Pisau dari belang leherku dan berusaha menusuk orang itu, orang itu menghindar dan melihatku aku menyadari hujan semakin deras aku melihat orang itu dengan pikiran kosong dan ingin terus membunuh,

"Oh~ boy?" seru orang itu kemudian petir menyambar membuat cahaya masuk dari jendela dan membuatku dapat melihatnya, ah aku melihatnya.. aku melihatnya pria itu bersiba darah baju putihnya penuh dengan darah sekarang aku tau.... siapa yang harus kubasmi.

"Hm...... AHAHAHAHAHAHA!!!!! Jadi kau siapa yang menyuruhmu?!!! Siapa yang menyuruhmu untuk ini atau jangan-jangan ini pikiranmu sendiri?? Kau pembunuh kurang ajar kenapa kau harus membunuhnya dia adalah satu-satunya yang kumilihki berani kau?!!! Tidak akan pernah kumaafkan tidak akan pernah!!!"

"Hah? Apa peduliku? Lagipula bukankah ini menyenangkan?" serunya sambil tersenyum terlihat sekali dia tersenyum.... aku melihatnya? Tidak aku menatapnya!! Aku tidak peduli dia disuruh atau tidak dia sudah pantas mati sekarang.

Aku maju di hadapannya mengarahkan pisauku di hadapannya dan membuatnya hampir tertusuk aku terus menyerang tapi dia tidak menyerang balik karena sesuatu aku tau itu pria brengsek ini menganggapku hanya gadis yang depresi karena kehilangan orangtuanya dan frustagi terus dan terus berusaha menyerangnya tapi aku bukan itu aku pro.

"Eh??!! Apa?" serunya mendapati ternyata ada pisau lain di celanaku dan menusuknya di perut hingga dia muntah darah,

"Ck.... sial ternyata kau ahli juga-" belum sempat selesai dia meberitauku sesuatu, sesuatu yang seharusnya tidak pernah di ungkapkan. tapi terimakasih sekarang aku akan lebih dan lebih benci 'dia' lagi terima kasih akan kukejar dia sampai neraka,

"Kau.... bukan gadis biasa rupanya.... aku telah salah menduga.... perkenalkan My Lady? Space Freak (SF)" serunya sambil berusaha berdiri dia memang pantas mati tapi hanya dia yang berhasil membantuku sekarang aku puas sekarang aku tidak punya hambatan membunuh............ Ahhahahahaha... sial.... airmata sialan!!! Aku terlihat sangat konyol.... aku berjanji akan mebunuh orang itu dulu.

How Do I Turn into a Psychopath (In EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang