Chapter 26: Talk To "Me"

1.3K 67 2
                                    

[Layla's P.O.V]

Rasanya sudah lama sekali... sekarang aku sedang menjahit kepala orang yang tadi ku cekik dan belah, tidak buruk juga kepalanya mudah di tusuk-tusuk atau mungkin pisau ini terlalu tajam? Aku juga tidak terlalu peduli, kejadian ini mengingatkanku tadi pagi aku sangat kesal dengan gadis berambut merah itu aku tidak peduli bahkan jika dia orang kaya atau mungkin anak pejabat akan kubuat badannya ikut merah bahkan lebih merah dari rambutnya.

*Crekkkk*

Suara pintu terbuka, apa mungkin Mary masuk? Aku meneggok kebelakang perlahan sambil memegang kepala pria ini yang sudah hampir selesai ku jahit.

"A.......a....yah......." seru orang yang masuk, aku terdiam bahkan mungkin sedikit termenung. Ini pertama kalinya dalam hidupku aku melihat ekperesi orang yang ku kenal seperti itu, dia bukan Mary ataupun Daniel untungnya tapi dia sama pentingnya. Aku menjatuhkan kepala itu dari tanganku warna darah di tanganku membuatku sedikit berkeringat dingin, tidak penah kukira hari aku membunuh seseorang yang temanku sayang benar-benar ada.

"HEY!!!?? KENAPA!!!! KENAPA!!! KAU MEMBUNUHNYA?!!!" teriaknya kepadaku selama ini aku mengenalnya dia tidak pernah memanggilku itu, dia selalu membelaku, mencari perhatianku, dan mencoba mengerti aku, tapi aku telah jahat kepadanya sekarang.

Aku..... aku..... a...ku.......... seorang pembunuh? Tidak........... aku orang tidak waras yang cinta akan warna merah kental, aku seorang pencari warna merah Lady Spirit Blood.. dan akan selamanya begitu,

"AHAHAHAHAHAHAHA!!!! KAU PASTI ANAK ORANG TUA INI!!!! DIA SUDAH MATI!!! DAN AKU INGIN MEMBUAT SUFENIR UNTUK KELUARGANYA TADINYA!!!" teriakku sambil tertawa kearahnya, tapi entah mengapa aku sedikit 'sakit', dia menatapku dengan tatapan kesal airmata keluar dari matanya tangannya gemetaran dia berusaha mengambilpedang pajangan yang ada diruangan itu. dia mulai berlari kearahku aku terus tersenyum terlihat bagai iblis yang terus menghindari serangannya, dia terus mehibaskan pedangnya tanpa tujuan yang jelas.

Saat dia ada di hadapanku aku menghindar, memukul bagian belakang lehernya dan menimpahnya di pungungnya. Hingga dia menjadi mati rasa sebentar, dia menunduk kesal aku melihatnya dengan wajah datar dan membisikkannya.

"Hei..... kau dengar? Jika kau membocorkan hal ini aku akan membunuh gadis yang kau suka itu...." seruku pelan di telinganya, dia langsung kaget dan berusaha bangun aku menarik tangan kanannya kebelakang dan mematahkannya. Dia terlihat ingin berteriak, tapi dia menahannya aku mulai menutup mataku sedikit lalu menghela napas pelan.

"....Jangan... berani-beraninya...kau....hanya..dia......gadis yang bisa ku lindungi..." serunya dengan tatapan kesal.

"Hm..... benarkah? Ahahahaha!!! Jangan bercanda!! Melindungi dirimu saja kau belum becus!!! Apa lagi gadis itu serta ibu atau mungkin adikmu-" tiba-tiba dia memotong pembicaraanku,

"Kau boleh bunuh kedua jalang itu aku tidak peduli dengan mereka!!!! Tapi kenapa kau membunuh Ayahku?!! Dia adalah satu-satunya keluargaku!!! Kenapa kau tidak bunuh salah satu dari wanita jalang dirumah ini saja?!!!!" serunya dengan sedikit membentak, aku tidak terlalu tau tentang Wiston, tapi aku tau kedua orangtuanya bercerai lalu ayahnya menikah lagi.

"Jadi? Kau ingin mereka yang mati? Ahahahaha!!! Menarik sekali!!! Tapi kenapa kau tidak mau gadis itu mati? Jika aku benar Raila Morgan?" terasa sangat aneh jika hal yang sedang ku sampaikan benar, tapi lebih aneh jika salah?

"Bagaimana kau bahkan tau namanya????" ternyata benar gosip di Universitas tapi mereka salah jika kami berkencan.

"Ahahahaha!! Itu bukan urusanmu masalahnya? Jadi kenapa?"

"Kau tidak mengerti dia satu-satunya gadis yang berbeda!!! Dia selalu tersenyum pada hal yang padahal tidak dapat dia milihki!!?" serunya lagi, hal yang tidak pernah bisa di milihki?.... tersenyum? Pada hal yang tidak bisa ku milihki? Apa?

How Do I Turn into a Psychopath (In EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang