Chapter 2 : Lady-killer

9.8K 298 7
                                    

Layla's P.O.V

“Lady Spirit Blood?”

“Siapa dia?”

“AH..... itu..... Richcard Marco.....”

“Dimana dia?”

“Di.....di.....dalam... diskotik....”

“Yang mana?”

“yang pake kacamata item...... didampingin dua bodyguard nya....”

“Oooh.... orang itu hm...”

“i...iya!!”

“Look fine and fun, just the money First!”

“Ya.. tentu berapa?”

“....5 juta” jawabku

“oh baiklah!”

Setelah transaksi terjadi aku tersenyum di dengan setengah wajahku tertutup topeng.

“Kau tak akan melihatnya lagi. Nanti pagi dan seterusnya”

Aku masuk kedalam toilet lalu memakai Make up yang kudapat dari kotak Mama yang sudah lama tidak terpakai, mengikat rambutku, dan memakai Wig hitam lurus panjang dan memakai dress merah yang ada di lemari Mama dulu yang di berikan ke padaku untuk pesta atau semacamnya dan kupakai sarung tangan putih panjang untuk menutup tanganku tidak lupa ada pisau lipat yang terikat atau terselip dengan kalung di balik leherku, tidakku lupa softlen lavender yang menyamarkan warna mataku. Setelah keluar dengan sepatu boot miniku aku mendekati subjek.

“Em... tuan?”

“Ohoho.... sedang apa gadis kecil ada di sini” sambil melihat ku dari atas sampai bawah.

“Apakah anda Richcard?”

“Yah!! Benar sekali manis” sambil memegang pundakku, aku merasa dia sangat menjijikan tapi aku harus tahan.

“Tuan apa? Tuan ingin bersenang-senang?” tanyaku dengan muka yang sok malu.

“OH... tentu saja ayo kita ke kamar?”

“Tapi aku tidak mau bodyguard mu ikut aku hanya kita berdua”

“Hey kalian berdua menjauhlah!! Aku ingin bersenang senang dulu” sambil mengusir Para Bodyguard nya, di sampingnya akupun tersenyum kecil perlahan.

“Tapi, tuan” lalu kami meninggalkan bodyguard itu lalu masuk kedalam kamar.

Lalu, aku duduk di pangkuan nya di ranjang walau aku tidak melakukan apa-apa atau sedang diam ii sangat menjijikan lalu aku mencium leher laki-laki tua ini lalu,

“Tuan Richcard tolong akan ku tuntun kau-----“

*CRUSSS* “-ke neraka Tuan selamat tidur” aku menusuknya pas di kepalanya jadi dia langsung mati, tapi aku merasa para Bodyguard berusaha mendengar pembicaraan jadi aku berteriak.

“Ah.... ah.... jangan ce...pat-cepa..t...” sambil berusaha menahan tawa.

Aku mengambil Jaketku yang ada di dalam tas yang lebih kecil yang kubawa lalu ku masukan Wigku dan membuka make up ku dan softlen tentunya aku kenakan Topeng putihku lagi dan melompat lewat jendela, tentunya aku tidak lupa menghapus kecupan orang itu kepadaku dan menghapus kecupan ku kepadanya lalu kulap wajahnya yang berdarah dan ku tutup matanya untuk terlihat tertidur karena kelelahan.

Saat sampai di Toilet lagi aku membuka tasku dan menganti bajuku dengan baju yang tadi, lalu saat pulang. Mama seperti biasa masih belum berhenti berkerja tapi kurasa kali ini mama ketiduran di meja kerjanya, aku memakaikan Mama selimut kepadanya dan melanjutkan sedikit perkerjaannya.
.
.
.
.
.


How Do I Turn into a Psychopath (In EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang