Chapter 23 : Who's He?

1.4K 75 4
                                    

"Raila-" suara Winston benar-benar kuabaikan kali ini aku tidak mau berada disini lagi kenapa saat itu orang yang membuatku bertahan yang harus pergi!!! Jika aku bisa kuharap aku bisa bertemu dengan orang yang seperti dia.... berani berkorban untukku.... ahahaha...... orang mesum itu... aku terus memikirkannya apa yang dia lakukannya sekarang? Sekarang kurasa air panas itu mulai mengalir lagi dari kedua bola mataku lagi dan lagi aku sangat lemah!! Aku sangat lemah soal perasaan!! Aku terus berlari hingga ingat tempat yang sepi di kepalaku hanya ingat tempat tenang yang ada di gedung Universitas ini........ ruangan itu adalah perpustakaan tua di lantai 3. Ya terdengar bodoh seorang menempel didekat buku bukan.... aku terus berlari dan berlari aku menemui pintu tua itu yang terlihat sangat rapu, aku membuka pintunya dan aku melihatnya...... ada seorang pria yang tertidur atau mungkin setengah tidur bersadar di jendela terlihat dia mengenakan jaket panjang, rambutnya berwarna blonde keputih-putihan, dan perlahan dia melihat kearahku dengan matanya yang membuatku sangat terkejut bukan seperti terkejut takut melainkan kagum warna matanya yang berkornea berwarna merah.. sangat indah saat terkena cahaya.

Aku terdiam di depan pintu kemudian mulai menundukkan kepalaku dan menghapus airmata dan darah serta cat yang menempel di rambutku dengan jaket pendek yang aku kenakan, saat yang sama pria itu mengangkat bibirnya.

"Apa......-" serunya kepadaku kurasa aku pernah merindukan suara itu, apa mungkin suaranya seperti Papa? Aku mulai melihat sekelilingku memastikan siapa yang menjadi lawan bicaranya,

"Apa... kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya pria itu kepadaku, entah mengapa diriku merasa ingin menjawab 'Ya' tapi aku menutup mulutku dan membuka tanganku dan mulai mengelengkan kepalaku.

"Tidak" jawabku dengan senyum palsu yang dalam, kemudian pria itu mendekatiku aku juga masih memiliki kebencian pria yang mendekat di dekatku karena mengingatkanku akan kejadian yang dulu pernah terjadi padaku tanganku mulai meraba tasku kencang dan mencerkam pisau lipat kecil di dalam tas itu, tapi saat melihat pria itu menatapku dimataku aku melihat matanya yang indah dengan lembut terasa sangat terrindukan.

Dia terdiam dan angin mulai masuk lewat jendela yang dia buka, aku memalingkan wajahku darinya dan dia mulai mengangkat bibirnya lagi saat kurasa pipiku sedikit merah,

"Putih" serunya, tunggu apa? Apa maskudnya?

"Hm....? Apa?" seru dengan nada bertanya, lalu dia menunjuk bajuku yang tertiup angin.

"Celana dalammu" seru pria kurang ajar itu, aku mulai menbetulkan pakaianku dan mengangkat kepalaku sambil melihatnya persis dimatanya dengan tatapan kesal.

"Oi!! Laki-laki mesum kau kira karena kau ini siapa!??" seuku sambil menarik kera baju putihnya,

"Hm........ kurasa Daniel Sebastian Gustre?" serunya dengan berusaha tersenyum.

"Gua gak nanyain nama lo.." seruku dalam bahasa indonesian, lalu melepaskan pakaian pria yang bersikap seperti anak-anak itu lalu.

"Tunggu!!! Elu bisa bahasa Indonesia?!!"

"Hah?? Elu juga bisa?!"

"Iya dong!!!" sekarang ada reuni gara-gara gomong bahasa,

"Siapa nama lo!!?" tanya pria itu lagi atau bisa di anggap orang gaya kayak bule malh bisa bahasa indonesia kukira bule cuman yang bisa nyasar ke indonesia tenyata orang indo juga bisa....

"Gak penting kita kayaknya gak bakal ketemu lagi" seruku sambil mulai melepaskan cengkeraman pisau yang tadi kupegang di tanganku lalu ingin keluar, akan tetapi dia memegang pundakku dan membuatku menegok melihatnya.

"Elu..... Layla ya?" tanya Daniel dengan muka penuh percaya diri, sedangkan aku hanya mulai menlotot dihadapannya.

****

How Do I Turn into a Psychopath (In EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang