Chapter 25: Another Memory

1.2K 71 1
                                    

[Mary's P.O.V]

Kenapa dia meninggalkanku?!! Sekarang ada dua mayat yang terbaring dihadapanku dengan bersibah darah, jujur saja aku tidak takut dengan kulihat ataupun aku hadapin aku hanya sedikit jijik. Aku tidak pernah merasa seperti ini, bukan apa-apa sebenarnya tapi seperti kasihan?

Selama hidupku 'Kasihan' adalah kata paling menjijikkan dalam benahku, karena artinya mereka merasa iba dan munafik. Itu sangat mengelikan seperti babu-babu yang dulu sempat menjadi bawahanku mereka hanya terpesona sebentar menjadi stress kemudian memilih meniggalkanku, perlahan aku menghela napas kemudian mengelilingi dapur rumah itu terlihat sangat rapi makanan masih terlihat sangat hangat dan lezat disini. Akan tetapi... itu sudah tidak berguna lagi.

Makanan dimeja, keadaan rumah yang hening, dan banyak cairan yang bertumpahan di lantai serta suara vas bunga yang pecah. Semua mengingatkanku akan masa kecilku yang sangat 'Membahagiakan' tidak akan pernah kulupakan masa 'Indah' itu saat orangtuaku berkelahi, bercerai, dan lainya. Betapa indahnya kenangan itu sangat menusuk hingga rongga-rongga tulangku, perlahan aku menarik kursi yang ada di meja makan itu dengan sarung tangan kulitku.

"Hah................." hela napasku lagi saat mulai duduk aku membelai rambut palsu yang kukenakan, hitam sekali di dalam rambut ini.. mengingatkanku dengan teman lamaku 'Kegelapan' masa kecil yang awalnya indah berubah menjadi neraka sangat luar biasa. Perlahan aku menutup mataku lagi dan membuka kacamata hitam yang membuat kepalaku berat, jika saja Ayah tidak berselingkuh dengan gadis berambut hitam itu dan terpesona olehnya... Ibu tidak akan bunuh diri. Pikirku baik-baik, dulu kami keluarga yang terkesan bahagia Ayah mencintai Ibu dengan normal sampai gadis berambut hitam itu datang membuat Ayah terpesona olehnya disaat itu gadis itu adalah babysitter-ku tidak ada yang tau rahasia kecil ayah dengan gadis genit itu, kecuali aku babysitter itu begitu kejam setiap rambutku bertambah panjang dia selalu memotongnya jika aku mengelak dia akan memukulku.

Sial!! Masa-masa itu 'Indah' sekali!!! Sampai suatu ketika Ibu pulang cepat dari perkerjaanya, yaitu salah satu pembuat kue di toko Pak. Hardi. Ibu melihat adegan yang selama ini kulihat dan kuharap tidak pernah di temui olehnya, melihat suaminya sendiri melakukan hubungan intim dengan bawahannya. Aku sudah beusaha menenangkannya, tapi aku gagal dan ibu memotong urat nadinya sendiri dihadapannku.

Kejadian itu membuatku depresi jika di tanya, tapi apa yang dipikirkan Ayahku saat melihat hal itu dia tersenyum dan bahkan iya tertawa. Betapa bodohnya aku tinggal dengan orangtua yang tidak waras??! Saat di sekolah aku melihat seorang gadis yang memilihki rambut hitam pekat dan indah jujur dia sangat cantik ke cantikkannya mengingatkanku akan gadis jalang yang membuat ibuku bunuh diri!!! Aku mulai membullingnya untuk kesenangan semata memanfaatkan kekuatan anak kecil yang lain untuk membantuku.

Sampai ketika aku sudah merasa senang karena telah memindahkan kesensaraanku pada oranglain, wanita yang Ayah pilih menipunya dan meniggalkannya serta mengambil semua tabungan Ayah. Setelah kejadian itu Ayah menjadi Frustasi tiap malam meminum alkohol dan mendapatkan uang entah darimana sering lupa memberikanku makanan serta masih banyak lagi, aku benci dunia dimana aku hidup suatu ide gila muncul di benaku saat itu untuk datang ke toko kue saat dulu Ibu berkerja.

"Halo? Pak Hardi?" panggilku ditokonya, karena tidak ada sautan aku masuk tanpa izin dan mengintip dari pintu yang terdengar ada suara saat mengintip kejadian menjijikkan terjadi di depan mataku ada anak perempuan kecil yang seusia denganku yang sedang dia perkosa aku menutup mulutku dan mundur dan semakin mundur hingga tidak sengaja aku menyenggol nampan sebuah panggangan kosong.

"SIAPA YANG ADA DISANA!!!" teriak Hardi, aku takut pikiranku kosong aku ingin lari tapi belum sempat lari Pak. Hardi keluar dan menangkapku.

"Kau pasti anaknya Sarah kan? Kalian sangat mirip kau bahkan memilihki rambut Blonde kecoklatan sepertinya?" serunya sambil mulai menindihku di lantai. Dia menyentuh semua tubuhku aku tidak bisa melakukan apa-apa, aku tidak berdaya aku terlalu takut untuk melakukan sesuatu.

How Do I Turn into a Psychopath (In EDITING)Where stories live. Discover now