Chapter 29 : Love Me

1.4K 49 0
                                    

Sebelum para Reader membaca Michi cuman mau kasih tau!! Waktu Layla's P.O.V bakal ada hubungan SEX jadi bagi para Reader yang gak suka sama hal kaya gituan... tolong langsung loncat ke P.O.V yang lain? Tapi maaf aja kalo sikap Layla ada perubahan? Ya nanti ada penjelasan khusus juga kalo gak gerti di Chapter berikutnya!!!

Soal gambar itu bisa baca sendiri siapa?

[Daniel's P.O.V]

"Hoi? Di mau nanya gak sih" seru Layla sedikit jengkel gua langsung sadar dari lamunan gua dan menatapnya.

"Ah... tadai elu masih inget kejadian tadi subuh?" tanya gua lagi pelan, sekarang dia natep gua kayak ingatanya baru aja balik.

"Eh..... kejadian yang tadi pagi... gua inget gua berantem sama.....!!" seru Layla, kemudian dia menjadi kesal dan meninju tembok kencang.

"Lay?!!"

"Sial...." suaranya mengecil sedikit terasa sangat menusuk jiwanya sendiri.

"Gua... gak papa.." sambungnya lagi kemudian duduk di atas ranjang matanya sedikit terlihat ingin menangis perlahan dia menyentuh mukanya dan mentutup matanya. Karena gua ada Inisiatif gua langsung ke dapurnya Layla langsung liat buburnya lagi, ternyata masih panas gua hoki!! Gua langsung bawa ke Layla pelan-pelan.

"Lay?.. Nih" gua dengan kerennya kasih ke Layla, dia natep gua sedikit slow perlahan dia ambil.

"Thanks..." seru dia pelan langsung gadep kearah lain, gua rasa dia senyum deh?! Gua kayaknya gak salah liat?? Gua duduk di sebelahnya gerangkul bahunya sambil geliatin dia pelan makan, pipinya jadi dikit merah tapi matanya keliatan masih dikit sebam karena stress.

"Lay... elu gak papa kan?" tanya gua serius dia, gegoyangin kepalanya terlihat dia sangat sedih. Gua harep gua bisa bikin nyenyuman di pipinya sama bisa bikin dia sebel kayak dulu waktu SMP dia gak suka sama gambar gua! Prrtt.. ya mau gimana gak di hantem sama orang yang bisa gambar? Lay... gua mohon senyum...

[Layla's P.O.V]

Malam tidak terasa... hangat.. hangat sekali.. aneh? Aku ingat aku tidak punya guling atau bantal panjang di ranjangku? Perlahan aku membuka mataku dan melihat dada seorang pria?!!!

"WUAH?!!" aku berteriak dan mendorong orang itu Daniel??? Aku yakin mukaku sangat merah saat in!!

"Elu Layla kan?" tanyanya dengan menatapku gantuk. Memangnya siapa lagi yang dia pikirkan? Dasar konyol!!!

.

.

.

Setelah percakapan dengan Daniel aku merasa sedih. Jika saja aku lebih kuat mungkin saja.. aku tidak bisa di bilang hidup jika terus begini. Aku harus menyelesaikan yang telah ku pilih, aku ingin di cintai....

"Daniel.... cium aku?" seruku pelan sambil menaruh mangkuk yang berisi bubuk ke atas meja di sebelahku.

"Eh..?!" Daniel melihatku sedikit kaget,

"Jadi kau tidak mau ya? Kalo begitu-" belum selesai mengucapkan kalimatku, Daniel sudah menciumku lembut. Aku hanya menghadap kearah lain karena aku sedikit malu...

"Lay?" panggil Daniel pelan di telingaku, tidak ada hal aneh yang bisa ku pikirkan sekarang melainkan aku ingin sesuatu darinya. Aku hanya menatapnya sedikit kesal dan malu. Tapi entah mengapa?... aku ingin sekali tersenyum..

"I love you..." serunya kemudian menempelkan kepalanya ke kepalaku dan sedikit mencium hidungku.

"Ahaha.. dasar konyol" seruku kemudian menciumnya untuk beberapa detik di bibirnya. Perlahan Daniel ikut terlihat agak merah, dia mendorongku pelan ke ranjang dan mencium leherku.

How Do I Turn into a Psychopath (In EDITING)Where stories live. Discover now