Chapter 24: The 'Family' and My Sound

1.2K 75 2
                                    

Sudah lama sekali? Sekarang bisa membunuh lagi di England tepatnya di London, sekarang sudah waktunya Mary akan menyamarkan rambut blondenya dengan wig hitam pendek cadanganku dan kacamata hitam miliknya,

"Hei!!! Tidak sebaiknya menutut lu gua nunggu di mobil aja?!" tanya Mary dengan sedikit memasang muka gelisah,

"Hm? Jadi kau ingin tertangkap? Maaf Saber menyuruhku menjagamu mengerti? Lagipula kau harus terbiasa Ibu tirimu itu seorang Mafia jika kau begini bagaimana membantu Saber nanti" seruku dengan jujur padanya, dia menghela napasnya dan menatapku dengan tatapan pasrah.

"Sial.." serunya pelan lalu keluar dari mobil, aku hanya tersenyum pelan lalu mulai mencari alamat yang di berikan dengan jalan kaki sangat kebetulan aku sudah mengganti baju bukan? Jadi tinggal rambut palsu dan topeng indahku, serta mungkin pemanis lipstick tidak papa.

"Ah? Sepertinya ini tempatnya? Siapa nama orang yang ingin di bunuh Saber Mary?"

"Hey?!! Gue bukan pembantu lu baca aja sendiri lu kan megang Hp gue"

"Hah... terserah" seruku dengan pasrah karena melawan anak manja seperti dia, kemudian aku mulai membaca tulisan di bagian lain pesan itu 'Raymon Stytry and with Family' aku kemudian mengangkat alisku. Sebuah keluarga?.. menarik menghancurkan suatu keluarga bukan? Aku mengintip dari jendela,

"Papa!!! Papa!!! Ayo gendong!!!" seru seorang gadis kecil di dalam rumah itu, momen ini jadi mengingatkanku saat dulu...

"Mimi? Ayo Papa gendong"

"Wah!!! Papa!! Lebih tinggi!!"

"Ahahahaha!!!"

"Hahahaha!!"

"Ah? Ya ampun sayang? Jangan main-main terus ayo makan dulu"

Ah... keluarga yang indah sangat mengingatkan akan hal itu dulu... tapi maaf  keindahan kalian membuatku....... 'Envy'.

*Tok*Tok*

"Eh? Siapa yang? Iya sebentar!!"

"Ah? Anda siapa ya?"

"Em..... apa ini rumah keluarga Stytry?"

"Iya benar? Memang ada apa—" kemudian kepalapun melayang dari teawas pisauku,

"Ahahaha! Bagus ini artinya rumah yang kucari"

"Lay!! Gila lu!! Kenapa gak lu tutup dulu pintunya?!! Untung gak ada yang liat!!" seru Mary dengan bingung dan berusaha masuk dan menutup pintunya.

"Ah? Sudah lah!" seruku sambil sebal karena jika dia melarang hal yang kusuka lebih baik dia ku ikat di mobil tadi untuk aman.

"Mama!! Kenapa lama.... sekali....." anak kecil itu keluar, dan menatap tubuh ibunya horor dihadapannya dengan bersibah darah dan kepalanya terpisah dari tubuhnya.

"...Ma...ma....?" suara anak itu semaki kecil beserta tubuhnya mulai gemetar dan kakinya terlihat melemas,

"Huh.... maafkan aku nak aku harus menjadi orang jahatnya disini" seruku sambil menghela napas sedangkan Mary bersender di pintu dan melihat kearah lain.

"....kenapa...? kau membunuhnya.....Mama...kan... gak...salah..." serunya sambil mentapku dengan mata kosong dan penuh dengan airmata yang mengalir pelan dari mata coklat mudanya yang membuat airmatanya terlihat jelas.

"Maaf... ini semua salah Papamu jadi maaf saja tapi aku sudah jujur soal itu... jika Papamu tidak pernah bebohong atau mungkin berhianat pasti kalian tidak akan berakhir begini" seruku dengan jelas dihadapannya,

"Apa... maksudmu... tentang kalian?" tanyannya dan airmata dan cairan lendir dari hidungnya mulai menetes dengan sedikit menjijikkan.

"Maaf" seruku lalu menusuk perut anak itu, membuatnya berteriak dan muntah darah,

How Do I Turn into a Psychopath (In EDITING)Where stories live. Discover now