Chapter 33 : Taxi

896 40 0
                                    

[Yuka's P.O.V]

"Ck... ternyata kau bertambah pintar dan teliti juga Kashi?" sekarang sedikit mengejekku, ah.. kenapa namaku sangat terdengar baik?!! Persetan dengan nama itu!!

"Baiklah, sebaiknya kita mulai menghubungi Saber?"

"Ya ya! Dimana jadi gedungnya?" tanyaku sambil tersenyum, tidaknya aku pembual dan munafik? Ahaha, tidak tentu saja IYA.

"Jika benar dia sudah mengirim alamatnya ke Hpku dan dia sudah mengirim taksi? Juga jadi kurasa tidak masalah?"

"Ahaha, baiklah!!" seruku sambil sedikit meloncat, huh! Disini berbeda sekali dimana aku lahir? Dan dimana aku tinggal!? Terlihat sangat bebas..

.

.

.

.

Jadi ini yang namanya negara bebas? Sekarang kami sudah ada di taksi, dan sedang dalam perjalanan. Taksi ini juga lumayan keren!!! Berwarna hitam dan memilihki sofa yang berhadap hadapan. Hm.... malang juga kepada orang-orang yang mati sebelum melihat sisi lain dari dunia ini? Tapi.... ahahaha! Siapa yang peduli? Lagipula mereka sudah mati kan! Ah! Aku jadi teringat.. apa Ny. Saber terhormat membuat segalanya dengan mulus atau malah ingin mencoba kami dulu?

"Yuka?" panggil John di hadapanku, kurasa dia juga mulai menyadarinya? Taksi? Bukannya itu terlalu umum? Dan terlihat? Itu dapat membokar tempat persembunyian bukan? Aku mengeluarkan pisau lipat yang di berikan Lai kepadaku, atau mungkin dia lupa mengambilnya? Dan mengarahkan langsung keleher supir taksi ini.

"Hentikan mobilnya" seruku dan menyadari sang supir tersenyum,

"Pfffttt... jadi akhirnya kalian sadar para Psycho? Sangat lucu kalian sejak tadi bisa tidak curiga?"

"Kami itu bukan Psycho? Kami hanya membunuh orang demi kesenangan!" seruku sambil tertawa dengan bahasa inggris, terasa keren!! Ups!! Dan sepertinya ini pertama kalinya aku membunuh orang di pagi hari!!

"Yuka? Kau tidak berfikir membunuhnya kan?" tanya John.

"Eh? Kenapa?""

"Kau ini bodoh? Dia ini sedang menyetir" seru John, ah! Ya ya aku mengerti, ekperimenku tidak bisa lancar. Aku akan membunuhnya tetap jika dia bertingkah?

"Ahaha.... bunuh saja aku?!! Aku tidak peduli lagi?!!" seru sopir itu, dia terlihat memang ingin mati? Yap, dia ingin menuntaskan misinya saja. Terlihat dari banyak bekas jahitan dilehernya, dia sepertinya sering di serang di leher dan terus bisa selamat. Ya itu sebabnya dia pasti salah satu anjing pengamat Saber.

"Jadi terus di bunuh dan tidak mati adalah moto mu?" seruku dan tersenyum dan dia mulai menatapku dengan serius. Dan menatapku dengan sunguh-sungguh, tidak dapat di kira ternyata mata frustasi itu hanya akting.

"Jadi kau menyadarinya? Baiklah, kau tau aku sering menjemput pelanggan dan penawar yang Nona-ku inginkan dan membuang mereka dengan cara menabrakkan mobil dan membuat keadaan seperti kecelakaan lalu lintas? Ya cara paling aman tentunya? Walau, sering kali nyawa imbalannya? Tapi aku menikmatinya.. membunuh dengan cara mudah dan hanya sedikit sakit? Terasa aku adalah yang terkuat karena bisa bertahan hidup?" jelasnya padaku dan John. Perlahan John tersenyum dan berkata,

"Sekarang siapa yang Psycho?" serunya dengan senyuman penuh maksud,

"Ck... aku bukan petarung aku hanya penembak atau mungkin menusuk dari belakang? Jadi jangan mengajakku berkelahi." Serunya sambil tersenyum sinis.

"Ya? Karena kalian dapat menyadarinya kalian hanya perlu mendengarkan pesan rekaman ini saja dan aku akan mengantar kalian ke gedung yang ingin Nona-ku kalian datangi" serunya sambil melempar kotak perekam suara, dengan cepat John menangkapnya dan aku menurunkan pisauku.

How Do I Turn into a Psychopath (In EDITING)Where stories live. Discover now