Bag 02. Night candy club

13.1K 934 134
                                    

Jam delapan malam, Harvey sudah berada di klub yang sudah dia janjikan bertemu dengan Cleobee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam delapan malam, Harvey sudah berada di klub yang sudah dia janjikan bertemu dengan Cleobee. Dia sengaja berangkat lebih awal, karena menantikan kehadirannya. Sembari menunggu, Harvey menyesap sebatang rokok dan segelas bir dingin.

"Har, tumben sendirian?" tanya salah satu pengunjung, yang sepertinya sudah saling kenal.

"Hm." Harvey hanya menyahuti pertanyaan itu dengan menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum singkat.

Waktu berlalu, pandangannya beralih pada jam dinding yang ada di klub ini, sudah jam sepuluh malam tapi manusia yang dia tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya. Karena bosan dia pun memeriksa handphone Cleobee, meskipun dia tahu kalau itu privasi. Dia jadi penasaran karena gadis itu tak kunjung datang.

Harvey merasa kecewa, dia menghela napas beratnya sebab tak ada yang menarik dalam handphone itu, hanya ada aplikasi belajar dan foto-foto langit. Dia pun menyimpan handphone itu di saku jaketnya.

Waktu terus berjalan, jam dinding menunjukkan pukul sebelas malam, dan Cleobee belum juga datang. Harvey pun memilih menghabiskan sisa waktunya ke lokasi balapan. Belum terlambat, sebab balapan akan dilakukan jam 12 malam. Dengan kecepatan yang tinggi, dia melaju ke arena balap.

"Lah, itu si anjing datang!" seru Jaxen menunjuk Harvey, ketika lelaki tampan itu baru saja menghentikan motornya dan membuka helm full face-nya.

Harvey kembali menghela napasnya—meletakkan helm-nya dilanjutkan dengan mengibaskan rambutnya yang berantakan, kemudian melangkah menghampiri para anggotanya.

"Gue gak ikut," celetuk Harvey sambil meletakkan sebuah pil di ujung lidahnya.

"Sengaja lo, ya?" tanya Janu, dia kesal ketika lelaki itu dengan sengaja mengkonsumsi ekstasi sebelum melakukan balapan. Efeknya bisa membuat halusinasi, Janu tahu betul lelaki itu sedang menghindari balapan.

"Gue lihat aja," ucap Harvey dengan santainya.

Tak lama kemudian, rombongan dari geng bernamakan Baewon masuk ke arena balap dengan wajah angkuh dan percaya diri. Padahal, mereka tidak perlu sombong sebab kekalahan sudah di depan mata.

"Awan bocah anjing itu ikutan tanding juga!" seru Jaxen ketika melihat kedatangannya.

Pertandingan semakin menarik, ketika seorang Awan yang sudah lama berhenti dari dunia motornya, tiba-tiba hadir dan ikut dalam balapan.

"Kalau gue menang! Sesuai janji, lo jadi babu gue selama satu Minggu!" ucap Awan sangat percaya diri seraya melangkahkan kakinya menghampiri lelaki bernama Jaxen.

Jaxen terkekeh dengan sudut bibirnya yang menyungging. "Gue pastikan lo jilat ludah sendiri," balasnya angkuh kemudian sengaja meludah.

"Santai! Jangan terlalu dibawa serius, gue tahu lo lagi ketakutan." Awan lanjut menimpali.

Belenggu | Haruto ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang