[judul lama : Harvey : Help Me]
Bagai terikat oleh trauma masa lalu, Harvey nalendra menjadi seorang pecandu berat dan ketua Dandelion yang ingin keluar dari dunia kelamnya.
rate : 18+, violence, clubbing, drug, harsword, cigarette, alcohol, etc.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Narkoba itu sangat berbahaya, seseorang yang sudah menjadi kecanduan akan sulit keluar tanpa bantuan atau diri sendiri. Kebanyakan korbannya meninggal, apalagi sampai overdosis. Tapi, meskipun tahu akibatnya wanita kecanduan itu enggan berhenti bahkan semakin gila dengan jenis narkoba yang ia konsumsi.
Juliette, sepuluh malam begini ia merenung di pinggir jalan setelah menghirup asap ganja yang baru dibelinya. Setiap masalah seakan hilang setelah mengonsumsi benda terlarang itu, sangat berbahaya tapi punya adiktif sendiri dalam tubuhnya.
Wanita putus asa itu, dia hanya korban dari sikap egois orang tua yang bercerai setelah melakukan perselingkuhan. Juliette memang terlihat tak peduli atas masalah keluarganya, dia melakukannya secara diam-diam demi menghilangkan rasa sakit kehilangan keluarga.
Awalnya dia tidak pernah tahu bahkan peduli perihal perselingkuhan orang tuanya, sampai akhirnya sang Abang memberikan misi. Dia mengetahui cerita tentang Ibu dari seorang pecandu yang meninggal karena bunuh diri, wanita itu lah sang perusak keluarganya. Dia tidak pernah membenci lelaki itu bahkan tahu namanya. Tapi, setelah Mamanya sakit parah ia mengasah senjata untuk melakukan balas dendam.
Dia memang tidak pernah peduli, tapi ancaman Yohanes berhasil membuatnya luluh dan ikut dalam projek balas dendam itu. Sungguh, jika diharuskan memilih dia lebih senang hidup seperti tiga tahun lalu.
Tidak seperti sekarang ini, menjadi kupu-kupu malam yang menghiasi jalanan kota, mencari sumber uang untuk keperluan pribadinya.
"Lo mau jadi lonte? Masang harga paling murah juga percuma, ngga ada yang mau ketularan HIV dari lo," cemooh seseorang dengan sorot matanya yang remeh mengintimidasi Juliette.
Juliette tak terima dengan ejekan itu, lantas dia langsung beranjak dari duduknya sambil membuang putung rokok, lalu menatap lelaki itu dingin. "Gue masih sehat, anjing!"
Yohanes, dia hanya tersenyum singkat dengan sudut bibirnya yang tertarik ke atas. Adik perempuannya terlalu percaya diri, padahal efek dari obat yang dia konsumsi tak menutup kemungkinan bisa terkena penyakit berbahaya itu.
"Lo itu pemakai, mana mungkin lo masih sehat!" intimidasi Yohanes seraya menunjuk Adiknya dengan mimik kesal menahan amarah.
"Gue masih sehat! Kalau pun gue sakit, itu bukan urusan lo, bangsat!"
"Berubah, tolol! Lo mau duluin Nyokap?"
Juliette tak bergeming, ia hanya menyorotnya sinis seperti siap melakukan perkelahian besar.
"Seenggaknya Mama ngga lihat lo mati karena OD, lo mau buat dia makin stres?" lanjut Yohanes.
Juliette mendecak kesal sambil memutar bola matanya malas, lelaki itu selalu bicara dengan ancaman yang membuatnya takut.
