Bag 28. School fest

4.6K 384 19
                                    

biasakan vote dan comment, thanks😊

Setelah hampir satu Minggu lebih berjuang mendekor kelas dengan ide paling kreatif, akhirnya acara tahunan itu diadakan dengan tamu yang jumlahnya meningkat dari tahun sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah hampir satu Minggu lebih berjuang mendekor kelas dengan ide paling kreatif, akhirnya acara tahunan itu diadakan dengan tamu yang jumlahnya meningkat dari tahun sebelumnya. Banyak yang berasal dari sekolah lain datang berkunjung, sekedar menikmati acara dan ikut dalam permainan.

Namun, sayang sekali kelas 12-A tidak mendapatkan pengunjung sesuai target. Entah karena tema yang mereka pakai, atau stan makanan lebih menarik. Mereka semua sudah bersusah payah, tapi hasilnya nihil.

"Gimana, udah berapa yang masuk ke rumah hantu kita?" tanya Harvey, hari ini dia mendapatkan tugas sebagai manusia vampir.

Jaxen dengan setelan bak hantu wanita berambut panjang, merasa frustasi dengan gagalnya ide karena tiada pengunjung.

"Gak ada," jawab Jaxen pasrah.

Harvey bingung, seharusnya kelas mereka bisa mendapatkan banyak pengunjung. Lalu, apa penyebabnya, mengapa tak satupun yang naik ke lantai atas sekedar melewati koridor?

"Gue ke tangga dulu," ucap Harvey.

Sebagai ketua kelas, dia harus bertanggungjawab dengan jalannya acara, jangan sampai modal yang mereka keluarkan tidak ada hasilnya. Tapi, sepanjang kakinya melangkah melewati koridor memang tidak ada pengunjung yang naik atau mampir di pertunjukan kelas lain.

Langkah Harvey berhenti, sebuah palang dengan tulisan terpampang nyata di atas anak tangga. Dia menghela napas, mendekati palang itu lalu membacanya.

Lantai dua gak ada apa-apa! Silakan di lantai satu aja!

Kurang lebih itu adalah isi dari palang, yang dengan sengaja diletakkan di atas anak tangga. Harvey kesal, dia melempar palang itu bersama anak kelas dua yang melewati dirinya.

"Anjing!" peliknya kesal, bertepatan dengan itu datang Janu dan Olyvies dari belakang.

"Apa masalahnya, Har?" tanya Janu.

Wajah Harvey berkerut kesal. "Ada yang sengaja naruh ni palang di tangga," sungut Harvey sambil menendang palang itu.

Olyvies menghela napas panjangnya, ternyata karena masalah itu lantai dua kosong tidak ada pengunjung. Sekarang, setelah mengetahui letak masalahnya mereka tak perlu khawatir lagi.

"Biar stan-nya gue pindah, gue sama Cleo jaga di sini," ucapnya menarik kesimpulan.

"Jangan, biar gue aja, takutnya ada yang usil lagi," bantah Harvey, alasan saja karena ingin berdua dengan kekasihnya.

Olyvies mengangguk mengerti, sedangkan Janu hanya diam menyetujui ide mereka.

Setelah akhirnya permasalahan dapat dipecahkan, sekarang banyak pengunjung yang naik ke lantai atas untuk menikmati pertunjukan mereka. Bahkan, jumlah pengunjungnya sangat drastis sampai Cleobee kewalahan memberikan tiket.

Belenggu | Haruto ✔Where stories live. Discover now