Bag 54. It all started

2K 200 59
                                    

Cleobee menghela napas panjangnya, menatap lelaki di depannya sangat dalam dan penuh amarah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cleobee menghela napas panjangnya, menatap lelaki di depannya sangat dalam dan penuh amarah. Dia akui, sikapnya kali ini cukup kekanak-kanakan melebihi Harvey, mengingat masalah mereka sangat kecil. Tapi, dia tidak akan semarah sekarang jika Juliette tidak menggoda kekasihnya.

"Aku mau sendiri dulu, biarin semuanya aku selesaikan sendiri," ucapnya.

Harvey tak bergeming, wajahnya berkerut tidak terima sedangkan Cleobee mulai melangkahkan kakinya pergi. Buru-buru, dia menarik tangan Cleobee lalu mendorongnya ke pohon, kemudian mengunci tubuh Cleobee dengan tangannya yang menyender di batang pohonnya.

"Aku mau nyelesain masalahnya sekarang, aku minta maaf sama kamu, tolong lupain kejadian tadi. Aku ngga mau kita marahan karena masalah sepele, Cleobee."

Cleobee tak bereaksi, wajahnya tetap datar memandang Harvey. Sedangkan lelaki itu justru sebaliknya, terukir dengan jelas wajah emosinya dan netra yang menatap nyalang.

"Jawab!" Gertak Harvey, sedikit membuat Cleobee tersentak kaget, karena baru pertama kalinya ia bicara kasar.

"Biarin aku sendiri, Harvey!" balas Cleobee membentak pelan.

Harvey menyeringai dengan lirikan sinisnya, lalu menjauhkan tubuhnya. "Bisa ngga, sih? Kalau kesel sama sesuatu ngomong! Kan kamu sendiri yang bilang, bersikap terbuka dan saling mendengarkan! ... Kalau kamu maunya diam, gimana caranya masalah sepele ini selesai!"

"Itu bukan masalah sepele, Harvey!" sungut Cleobee seraya menunjuk lelaki di depannya kesal. "Tadinya aku udah maafin kamu karena tiba-tiba bahas masalah anniversary yang gagal, tapi apa? ... Kamu bahkan pergi boncengan sama Juliette! Bukannya kamu benci sama dia? Bukannya dia yang selama ini ngusik kamu? Terus kenapa, Harvey??"

Harvey diam tak berkutik pada pertanyaan Cleobee, ia sendiri bingung dan mengaku salah.

Cleobee melipat kedua tangannya di dada, menatap lelaki dengan sengit kemudian berkata. "Ooh ... Atau kamu lebih senang bergaul sama dia? Kamu bisa minum-minum tanpa ada yang melarang, atau kamu mau ngonsumsi kokain kamu lagi? Iya?!"

Harvey menggelengkan kepalanya, dia baru pertama kali membonceng Juliette, seharusnya Cleobee tak punya pikiran negatif seperti itu.

"Atau kalian bukan hanya sekedar ciuman? Tanpa sepengetahuan aku, kalian udah tidur bareng?" tanya Cleobee penuh intimidasi.

Harvey mendelik pada tuduhan itu, hanya karena masalah kecil tuduhan Cleobee semakin tak terkendali pada pikiran negatifnya. "Pikiran kamu udah kejauhan."

Cleobee menghela napas beratnya, ia menyisir rambut panjangnya dengan jari. Cairan bening yang sejak tadi ia tahan susah payah, mau tak mau lolos membasahi wajahnya. Dia sengaja memalingkan wajahnya karena tak ingin sedihnya diketahui lelaki itu, kemudian pergi tanpa sepatah kata.

Harvey sendiri tak bisa menahannya lagi, masalah yang tadinya sepele menjadi lebih besar karena sikap keegoisan masing-masing yang tak mau mengalah. Jika mengingat kejadian tahun lalu, perkelahian seperti ini bukan pertama kalinya bagi mereka, bahkan Harvey yang terlanjur cinta mati sampai rela membahayakan dirinya hanya demi menerima maaf dari Cleobee.

Belenggu | Haruto ✔Where stories live. Discover now