Bag 50. Desire

3.3K 243 55
                                    

warning // mature content, please don't bring this scene in real life.

Dada keduanya bergerak naik turun dengan mata yang saling menatap sendu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dada keduanya bergerak naik turun dengan mata yang saling menatap sendu. Detak jantung semakin berpacu cepat mengondisikan suasana tegang yang baru terjadi. Tatapan itu begitu dalam seakan mendorong nafsu yang berdiam pada raga. Mereka terdiam, dengan deru napas yang saling bersahutan.

"Ehm ... Aku—" ucapannya terpotong sendiri, ia tertegun dengan tatapan lelaki itu yang sangat intens.

"—aku belum mandi," lanjutnya.

Tidak ada yang peduli dengan kondisi masing-masing, gairah itu semakin tinggi dengan dorongan nafsu yang terpendam lama. Disibukkan dengan pendidikan, membuat waktu mereka tersita sekedar manyalurkan hasrat.

"Aku ngga peduli," balasnya datar seraya melepas kardigan merah muda yang dipakai kekasihnya.

Harvey kembali menyatukan hal candunya, ia memagut tanpa henti dengan gerakan liar yang semakin brutal. Ia mencumbu kekasihnya tanpa memberinya jeda untuk bernapas, hingga akhirnya ciuman itu dibalas dengan gerak yang seirama.

Mereka saling membalas ciuman dengan tubuh yang semakin terdorong ke dalam. Merasa kurang puas, tangan kekarnya menggendong tubuh kekasihnya dalam pelukannya. Seraya mencumbu, badan itu bergerak masuk ke dalam kamar.

Harvey terduduk di atas ranjang sementara Cleobee duduk dipangkuannya, kegiatan itu masih berlanjut dengan ciuman yang semakin brutal. Entah saliva siapa yang mendominasi dalam ciuman itu, mereka tanpa sadar menikmatinya.

"It's been long time, i love you and always love you," bisik Cleobee ditengah ciuman mereka.

"I love you more," balas Harvey seraya tersenyum manis.

Cleobee menghela napas panjangnya, ia menatap sangat dalam mata itu, enggan berkedip menikmati ciptaannya yang begitu sempurna. Wajah tampan itu selalu membuatnya candu, tanpa bosan ia senang menatap wajahnya.

"You're pretty sexy when you're half tipsy," bisik Cleobee sekali lagi.

"Stop this nonsense, i'm ready to eat you," balasnya berseringai tajam.

Cleobee hanya tersenyum manis, lalu melirik jam dinding yang ada di kamar, sudah tengah malam. Ia menghela napas panjangnya seraya menyingkir dari pangkuan lelaki itu—gagal ketika tubuhnya terbanting pelan di atas ranjang.

"Aku mau pulang," lirih Cleobee sambil tersenyum manis.

"Kamu bilang tugasnya dikumpul dua hari lagi," tukas Harvey.

"Ehm ... Ya—"

"Aku ngga mengizinkan kamu pulang," potongnya datar.

Harvey melanjutkan apa yang seharusnya terjadi, ia menindih tubuh kekasihnya dengan ciuman yang sama. Saling mencumbu dengan tangannya yang menelusup masuk ke dalam baju Cleobee, menyentuh hal candu lainnya.

Belenggu | Haruto ✔Where stories live. Discover now